Minggu, 11 Mei 2008

TAYAMUM

Pertama kali, pusatkan konsentrasi Anda dan berniatlah untuk bertayammum. Tentukanlah untuk kewajiban apakah Anda bertayammum; sebagai ganti dari wudhû` atau mandi?

Setelah itu, tepukkanlah kedua telapak tangan Anda di atas debu kering dan suci yang telah disiapkan sebelumnya. Kemudian, angkatlah kedua telapak tangan.

Selanjutnya, usapkanlah kedua telapak tangan tersebut di atas dahi hingga ujung atas hidung yang berada di antara kedua mata. Pengusapan ini harus dilakukan dari atas ke arah bawah.

Setelah itu, tanpa menepukkan kedua telapak tangan di atas debu untuk yang kedua kalinya, usapkanlah telapak tangan kiri di atas tangan kanan dimulai dari pergelangan tangan hingga ujung jari.

Lalu, usapkanlah telapak tangan kanan di atas tangan kiri dimulai dari pergelangan tangan hingga ujung jari. Dengan selesainya pengusapan tersebut, selesailah tayammum Anda.

Tata Cara Wudhu`

Pertama kali, berniatlah untuk berwudhu` dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Ambillah air wudhu` dengan tangan kanan.

Basuhlah wajah Anda dengan air tersebut dimulai dari tempat tumbuhnya rambut di dahi hingga ujung janggut. Membasuh wajah disyaratkan dari atas ke bawah.

Lalu ambillah air untuk kedua kalinya dengan tangan kiri dan basuhlah tangan kanan dimulai dari siku-siku hingga ujung jari-jari. Membasuh tangan kanan disyaratkan dari atas ke bawah.

Lalu ambillah air untuk ketiga kalinya dengan tangan kanan dan basuhlah tangan kiri dari siku-siku hingga ujung jari-jari. Membasuh tangan kiri juga disyaratkan dari atas ke bawah.

Kemudian usaplah kepala bagian atas ke arah depan dengan tangan kanan dan menggunakan sisa air yang tersisa di tangan. Anda tidak diperkenankan mengambil air baru untuk mengusap kepala.

Setelah itu, usaplah kaki kanan Anda dengan sisa air yang ada di tangan kanan dari ujung jari kaki hingga pergelangan kaki. Anda tidak diperkenankan mengambil air baru untuk mengusap kaki kanan.

Selanjutnya, usaplah kaki kiri Anda dengan sisa air yang ada di tangan kiri dari ujung jari kaki hingga pergelangan kaki. Anda tidak diperkenankan mengambil air baru untuk memngusap kaki kiri. Dengan demikian, Anda tela selesai berwudhu`.

MASALAH MADZHAB

Mazhab artinya jalan. Dalam masalah agama sering disebut aliran. Sebenarnya banyak sekali aliran dan mazhab yang dikenal dalam sejarah Islam. Sejak masa sahabat dan munculnya perbedaan pendapat dalam masalah cabang agama, setiap pendapat lalu disebut dengan istilah mazhab, maka di sana terkenal mazhab Aisyah, mazhab Adbullah bin Umar, mazhab Abdullah bin Masud dll.

Sampai sekitar pertengahan abad keempat, ada sekitar 13 mazhab terkenal yang pendapat mereka dikodifikasikan oleh para pengikut mereka, termasuk di dalamnya mazhab empat, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Selanjutnya mazhab empat tersebut yang yang paling populer di kalangan umat Islam sunni serta mendapatkan perhatian intelektual yang sangat besar dari para pengikutnya.

Mazhab selain mazhab empat yang juga cukup populer dan benyak pengikutnya adalah Dawud al-Zahiri, Zainul Abidin (dari syiah), Ja’far Shadiq dan Jabir bin Zaid (Ibadliyah)

Sebenarnya tidak ada keharusan bermazhab dalam agama, demikian juga tidak ada keharusan mengikuti mazhab empat. Yang menjadi kewajiban adalah mengikuti al-Qur’an dan Sunnah dan dalil-dalil lainnya secara benar.

Bagi orang awam bermazhab adalah semata untuk memudahkan mereka mengikuti ajaran agama, sebab mereka tidak perlu lagi mencari setiap permasalahan dari sumber aslinya yaitu al-Qur’an, hadist, Ijma’ dll., namun mereka cukup membaca ringkasan tata cara beribadah dari mazhab-mazhab tersebut. Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya beragama bagi orang awam, bila harus mempelajari semua ajaran agamanya melalui al-Qur’an dan Hadist. Betapa beratnya beragama bila semua orang harus berijtihad.

Pada zaman sekarang ini, pengaruh mazhab ini sedemikian populer dan kuat di kalangan umat Islam, sehingga tidak satu komunitas pun yang sebenarnya bebas mazhab. Ini karena agama yang dianut oleh komunitas tertentu sudah pasti diambil atau dipengaruhi oleh salah satu mazhab yang ada. Contohnya dalam masyarakat kita Indonesia, meskipun ada yang mengklaim tidak menggunakan mazhab, namun dalam praktiknya tetap saja secara ritual dan tata cara beribadah masyarakat kita cenderung mengikuti mazhab syafi’i, karena melalui mazhab inilah masyarakat Indonesia mengenal Islam. Masyarakat Saudi Arabia juga demikian, meskipun diklaim tidak bermazhab, namun praktiknya mereka menerapkan mazhab Hanbali, karena masyarakatnya mengenal Islam melalui mazhab Hanbali.

Dalam ilmu usuhul fiqh, terdapat istilah penting yang berkaitan dengan masalah bermadzhab, yaitu ijtihad, taqlid dan talfiq.

1. Ijtihad

Ijtihad didefinisikan sebagai “upaya untuk menemukan hukum-hukum shariah (agama). Untuk bisa mencapai taraf ijtihad, para ulama membuat beberapa persyaratan, yaitu :
1. Mengetahui arti ayat-ayat al-qur’an, baik dari segi bahasa maupun hukum.
2. Mengetahui hadist-hadist hukum, dan mengetahui maksudnya dari segi bahasa maupun hukum.
3. Mengetahui masalah nasikh dan mansukh (abrogasi dalam hukum qur’an dan hadist)
4. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang telah terjadi konsensus para ulama mengenai hukumnya.
5. Mengetahui masalah analogi hukum Islam.
6. mengetahui bahasa Arab.
7. Mengetahui methodologi pengambilan hukum islam.
8. Mengetahui maqasid shariah (filsafat hukum Islam).

Itjihad dalam masalah-masalah agama senantiasa terbuka sampai kapan pun. Memang sering kita dengar isu bahwa pintu ijtihad telah tertutup, tapi kalau mau kita sadari, itu adalah isu yang menyesatkan, karena menutup pintu ijtihad sama saja dengan melarang orang berfikir. Agama Islam adalah agama yang mengajak kebebasan berfikir dengan logika yang benar. Imam Baghawi pernah mengatakan bahwa mencari ilmu untuk bisa mencapai tingkat ijtihad hukumnya fardlu kifayah. Bila dalam satu masa, tidak ada orang yang mau mencari ilmu untuk meraih tingkat ijtihad maka, berdosalah seluruh umat Islam yang hidup pada saat itu.

Mencari solusi hukum islam untuk permasalahan-permasalahan baru di zaman sekarang juga termasuk ijtihad.

Ijtihad dibuka dalam segala bidang, termasuk dalam masalah-masalah ritual dan fiqh. Hanya yang perlu diketahui di sini adalah ijtihad dengan cara, metodologi dan etika yang benar, sesuai dengan dalil-dalil yang ada.

2. Taqlid

Taqlid adalah mengambil pendapat ulama dengan tanpa mengetahui dalilnya. Mengambil satu hukum dengan referensi empat madzhab atau lainnya dengan tanpa mempelajari dalilnya, termasuk taqlid. Taqlid boleh dilakukan oleh orang yang pengetahuan agamanya terbatas, sehingga tidak mempunyai kemampuan untuk bisa mengakses dalil-dalil yang ada. Taqlid boleh dilakukan hanya kepada ulama-ulama yang benar-benar mengetahui ilmu-ilmu agama dan taqlid yang terbaik adalah dengan disertai memperlajari dlail-dalil dari pendapat yang diikutinya. Taqlid buta, meskipun ia tahu itu bertentangan dengan dalil yang ia ketahui, atau taqlid dengan fanatik, sehingga merasa benar seindiri, sangat dicela dalam agama.

Bidang yang diperbolehkan taqlid, menurut sebagian besar ulama, secara teoritis, adalah furu’ (cabang-cabang fiqh), sedangkah masalah tauhid (keyakinan) tidak boleh taqlid. Namun kalau dikaji secara empiris, tentu sulit untuk menerapkan ketentuan seperti itu. Masyarakat yang pengetahuannya terbatas dalam bidang apapun, pasti akan cenderung melakukan taqlid.

Bertaqlid kepada salah satu dari empat madzhab fiqh merupakan tindakan terpuji , karena muqallid (orang yang melakukan taqlid) tentu telah berkeyakinan bahwa madzhab yang dianutnya adalah yang terbaik bagi dirinya, artinya dari pertimbangan memperkecil keraguannya. Namun fanatik dengan madzhab yang dianutnya merupakan perbuatan tercela, karena ini berarti menganggap madzhab lain salah. Muqallid harus tetap berkeyakinan bahwa di sana ada pendapat lain yang mungkin layak juga untuk dipakai.

Keuntungan dari menggunakan satu madzhab adalah dari aspek simplifikasi pengajaran. Orang awam tentu akan lebih mudah belajar dan diajari dengan pendekatan satu madzhab, karena ini tidak membingungkan. Kerugiannya, antara
lain: terkadang taqlid dengan satu madzhab bisa merangsang fanatisme madzhab, apalagi pada kalangan awam yang tidak diberi wawasan agama yang baik. Terkadang taqlid kepada satu madzhab juga memperberat penerapan hukum,
aplagi bila kondisi tidak memungkinkan.

Sebagian besar ulama berpendapat tidak ada ketentuan yang mewajibkan bertaqlid kepada satu imam saja, namun boleh kepada imam lain yang diyakininya benar. Pendapat ini juga dipakai oleh para ulama terkemuka saat ini, karena menghembuskan nafas keterbukaan dalam menerapkan hukum agama.

3. Talfiq

Permasalahan taqlid yang telah mengundang polemik ulama dari rentang waktu yang cukup panjang, pada sekitar abad ke-10 hijriyah telah mengantarkan kepada gagasan pembatasan taqlid, yaitu dengan konsep talfiq. Mereka mengatakan bahwa taqlid sah apabila tidak mengantarkan kepada talfiq. Talfiq didefinisikan : mencetuskan hukum dengan mengkombinasikan berbagai madzhab, sehingga hukum tersebut menjadi sama sekali baru, tidak ada seorang ulama pun yang mengatakannya. Mencampur-campur madzhab dengan sengaja dan mencetuskan hukum baru yang sama sekali tidak ada dalilnya, itulah yang lebih tepat disebut talfiq yang dicela agama. Adapun berpindah madzhab dalam satu masalah agama dengan berlandasan kepada dalil atau karena kondisi tertentu, tidak lah termasuk talfiq.

Dalam menggunakan pendapat madzhab yang berbeda-beda yang perlu diperhatikan adalah sbb :
1. Tidak dengan sengaja mencari-cari yang mudah (sengaja mencari enaknya) dengan tujuan mempermainkan agama, apalagi yang mengantarkan kapada hukum baru yang sama sekali tidak dikatakan oleh salah seorang ulama. Misalnya mengambil pendapat yang mengatakan boleh nikah tanpa wali, kemudian mengambil pendapat kedua yang mengatakan boleh nikah tanpa saksi, kemudian mengambil pendapat ketiga yang mengatakan sah nikah tanpa mahar, lalu mencetuskan pendapat “boleh nikah tanpa wali, saksi dan mahar”. Pendapat ini tidak ada seorang pun ulama yang mengatakannya.

2. Tidak mengantarkan kepada pendapat baru yang sama sekali bertentangan dengan dalil.
3. Tidak memaksakan diri menggunakan pendapat yang telah diketahui atau diyakini kelemahnya.
4. Tidak boleh dalam satu ibadah, misalnya dalam wudlu mengambil mazhab Syafi’i dalam mengusap sebagain kepala, kemudian mengikuti mazhab Hanafi dalam masalah tidak batal memegang kemaluan, padahal tanpa mengetahui dalil masing-masing dan hanya bermazhab buta atau taqlid.

Demikian, semoga membantu

MENCINTAI IDAMAN

Rasa cinta dan kasih sayang merupakan fitrah dan anugerah Allah yang diberikan kepada setiap insan. Dengan rasa cinta dan kasih sayang inilah terbinanya kehidupan dan tamadun umat manusia yang cemerlang. Cinta juga merupakan tabiat manusia terhadap sesuatu yang nikmat baik bersifat jasmaniah mahupun rohaniah. Nafsu cinta iaitu usaha untuk memenuhi keinginan jasmaniah seseorang terhadap orang lain atau keinganan untuk menjalinkan hubungan lelaki terhadap seorang wanita. Jika kita ingin kepada makanan dan minuman tertentu yang kita sukai namanya selera, kemudian jika kita suka terhadap haiwan tertentu,itu dinamakan sayang. Jangan kita katakan cinta terhadap haiwan dan sebagainya.

Cinta, kasih, sayang, selera, simpati dan sebagainya itu merupakan bahagian yang termasuk dalam naluri manusia. Ada pula orang yang mengatakan bahawa cinta itu buta. Ertinya bila seseorang jatuh cinta maka ia akan kehilangan kemampuan untuk berfikir secara wajar. Lebih banyak dikuasai oleh gelora perasaan sehingga mereka merasa buta untuk melakukan pekerjaan yang lain. Cinta itu buta dapat juga diertikan cinta itu mengandungi kesetiaan, kerana apabila ia telah jatuh cinta terhadap seseorang maka fikiran dan matanya buta terhadap yang lain. Cintanya bertujuan terhadap seseorang yang menjadi pilihannya semenjak dari awal, tak peduli apakah bentuknya cantik atau cacat.

Jadi perasaan cinta yang tumbuh dalam sanubari anda tersebut bukanlah suatu dosa, melainkan proses fitrah yang sedang berjalan dalam kehidupan anda. Cuma saja diharapkan tidak menyalahkan fitrah tersebut dengan memberikan ruang-ruang syaitan untuk menguasai diri kita. Berdoalah kepada Allah jika lelaki tersebut merupakan pasangan yang terbaik untuk anda maka mohonlah agar dipertemukan jodoh dengannya, namun sebaliknya jika ia bukan yang terbaik maka bermohonlah agar ia dijauhkan dari kehidupan anda meskipun rasa cinta yang bergelora menusuk setiap nadi anda. Sebab ketentuan Allah untuk kita itu lebih baik dan lebih bermanfaat dari kehendak nafsu dan diri sendiri.

TANDA TANDA KIAMAT

Menjadi keyakinan kita bahawa kiamat pasti akan beralaku, namun kita tidak diberitahu bilakah kiamat itu akan berlaku. Cuma di dalam al Quran dan hadis ada disebutkan tanda-tanda sebelum kiamat itu terjadi. Semoga dengan panduan terhadap tanda-tanda tersebut memberikan suatu peringatan buat kita yang sentiasa lupa dan bersedia menanti hari yang paling menakutkan itu. Bagi orang yang beriman menganggap itu adalah tanda-tanda kekuasaaan Allah yang perlu dihadapi dengan amal takwa dan hati yang tenang.

Disebutkan dalam sebuah hadis bahawa suatu hari Rasulullah SAW dihadapan orang ramai dikunjungi oleh malaikat Jibril as. dan bertanya: "Wahai Rasulullah SAW bilakah datangnya hari kiamat ?. Rasulullah SAW menjawab: "Tidaklah yang ditanya itu lebih mengerti daripada yang bertanya., tetapi saya hendak memberitahukan kepadamu tentang tanda-tandanya, iaitu apabila hamba sahaya wanita melahirkan tuannya, itulah diantara tanda-tandanya. Dan juga apabila orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang dan pengembala kambing telah menjadi pemimpin-pemimpin manusia. Begitu juga apabila pengembala kambing sudah bermegah-megahan dalam bangunan-bangunan pencakar langit, maka itulah tanda-tandanya". ( Riwayat Ibn Abi Syaibah) Dalam hadis yang lain dari Anas as. bahawa Rasulullah SAW bersabda: "Bahawasanya setengah dari tanda-tanda hari kiamat ialah: ilmu diangkat, nampaknya kebodohan, perzinaan tersebar luas, khamar diminum dengan berleluasa, kaum wanita lebih banyak jumlahnya sehingga perbandingan 50 wanita dengan seorang lelaki". (Bukhari dan Muslim) Banyak lagi tanda-tanda kecil kiamat tersebut, seperti yang dijelaskan dalam hadis-hadis Rasulullah SAW. Dalam hadis yang lain juga diterangkan tentang tanda-tanda besar menjelang kiamat seperti, matahari terbit dan muncul dari arah barat, munculnya binatang ajaib yang dapat berbicara, keluarnya imam mahdi, keluarnya al masih Dajjal, keluarnya bangsa Ya'juj Ma'juj, turunnya Nabi Isa as. keluarnya asap atau awan, rosaknya Kaabah, lenyapnya al quran dari mushaf dan hati serta kebanyakan manusia menjadi kafir.

Mengenai tanda-tanda datangnya hari kiamat itu telah diingatkan oleh Allah dalam Al Quran iaitu: "Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (iaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, kerana sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesedaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang". (Muhammad ayat 18)
Sila rujuk buku-buku berikut:
1. Peringatan Di Akhir Zaman DN 102

2. Persediaan di Hari Kematian & Pengadilan di Hari Kebangkitan
DN 024

Membina jiwa Tabah

Hamba Allah yang bertaqwa, jika beribadah dan beramal soleh hanya mengharapkan rahmat dan keredhaan Allah SWT. Sesungguhnya dengan kederhakaan dan ketaatan kita tidak sedikitpun mengurangi kekuasaan dan kebesaran Allah. Jika kita beramal semata-mata ingin memperolehi kenikmatan dunia yang sedikit, kemudian jika diuji dengan kegagalan lalu meninggal amal ibadah yang selama ini dilaksanakan, maka jelaslah amalan kita tersebut sekedar permainan dan senda gurau semata bukan dengan hati yang ikhlas kerana Allah. Seandainya ini yang terjadi dalam kehidupan seseorang, maka segeralah memohon ampun dan bertaubat kepada Allah serta perbaikilah amalan dan ibadah seharian kita.

Segala sesuatu yang ditimpakan kepada kita sebenarnya tersimpan seribu satu hikmah yang sangat sukar diketahu oleh seseorang. Jika kehilangan wang puluhan ribu umpamanya, apakah wang kita tersebut benar-benar bersih seperti dengan mengeluarkan zakat dan bersedekah. Jika wang tersebut telah dikeluarkan hak orang lain seperti zakat dan sedekah namun masih ditipu oleh orang lain, kemungkinan itu dugaan daripada Allah, agar kita bersabar. Namun jika wang banyak tersebut tidak pernah dikeluarkan zakat ataupun sedekahnya akhirnya ditipu orang lain, kemungkinan juga ia merupakan peringatan, agar kita sentiasa mengingat Allah, dan agar kita mengetahui bahawa hak memberi rezeki itu hanya milik Allah. Sesungguhnya Allah untuk memberi kepada orang dikehendakinya dan mengambil kembali kepada orang yang dikehendakinya pula.

Sedangkan rasa sakit yang ditimpakan kepada tubuh kita itu juga merupakan dugaan dan rahmat daripada Allah agar kita dapat menghisab ataupun muhasabah diri bahawa nikmat sihat dan sakit itu hanya Allah SWT yang berhak memberinya. Suatu hari isteri nabi Ayub menyuruh agar nabi Ayub berdoa kepada Allah supaya penyakit tersebut disembuhkan olehNya. Namun nabi Ayub bertanya, "berapa tahunkah aku sakit ?". Isterinya menjawab, "sembilan tahun". Kemudian nabi Ayub bertanya lagi. "berapa tahunkah aku sihat". Isterinya menjawab: "Lapan puluh tahun". Maka nabi Ayub menjawab; Aku telah menikmati kesihatan lapan puluh tahun, sedangkan aku sakit baru sembilan tahun, jadi sesungguhnya aku malu dengan Allah SWT". Jadi janganlah mengeluh dengan penyakit yang ditimpakan Allah kepada kita, kerana didalam penyakit yang diberikan itu tersimpah beribu hikmah yang hanya Allah saja mengetahuinya.

Selaku hamba yang mempercayai kebesaran dan keagunganNya banyakkanlah beramal dan berdoalah dengan rasa harap dan takut, iaitu mengharap keberkatan dan rahmatNya dan merasa takut dengan ditoloknya permohonan tersebut. Berdoalah dengan memenuhi syarat dan adabnya agar doa kita itu dikabulkan Allah SWT. Hindarilah perasaan putus asa yang menyebabkan kita menjadi insan yang merugi dan akan tergolong ke dalam orang-orang ingkar.Wallahu A'lam.
Sila rujuk buku:
1. Penawar Jiwa DN 049

^ Kembali ke atas ^

709. Solat Ketika Waktu Kerja
Soalan:
Apakah hukumnya kita bersembahyang(zohor) di waktu pejabat.Sedangkan kita punyai waktu untuk mengerjakannya pada masa rehat iaitu 12.45 hingga 2.00 petang? Apakah sah sembahyang kita itu?

Suhaimie, Dungun
Jawapan:
Di dalam Islam bekerja juga dinilai sebagai ibadah, sebab didalam bekerja itu seseorang bertujuan memenuhi tanggungjawabnya terhadap dirinya sendiri keluarganya dan yang lainnya. Kerja sebagai ibadah jika pekerjaan yang kita lakukan itu tidak bertentangan dengan agama, dan hendaklah diniatkan untuk memenuhi keperluan hidup kerana Allah semata dan demi untuk mengabdi kepadanya. Disamping itu kerja dinilai sebagai ibadah jika kita bekerja sesuai dengan ketentuan dan persetujuan yang telah ditentukan antara majikan dan pekerja. Jika pekerja mensia-siakan waktu bekerjanya sedangkan dia digaji menurut yang ditentukan, maka jika ia menggunakan waktu tersebut untuk keperluan selain yang telah dipersetujui maka hukumnya berdosa. Dikhuatirkan rezeki yang kita perolehi tidak setimpal dengan kerja yang kita laksanakan, akhirnya tergolong rezeki yang haram.

Islam menganjurkan agar kita menyegerakan mengerjakan solat. Maka adalah lebih baik setelah masuk waktu solat segera mengerjakannya. Walaupun solat yang kita kerjakan dengan menggunakan waktu bekerja hukumnya sah, namun menggunkan waktu bekerja bererti mengabaikan tanggungjawab kita.

Dosa Besar dalilnya

Semua dosa-dosa diatas tergolong dalam dosa-dosa besar. Jika dosa-dosa ini dilakukan seseorang kemudian meninggal dunia ketika belum sempat bertaubat, maka balasan dari dosa ini adalah masuk ke dalam api neraka. Jika mereka sempat bertaubat maka insya Allah taubatnya akan diterima oleh Allah SWT. Sebab Allah SWT telah berjanji di dalam Al Quran akan menerima taubat hambanya yang benar-benar bertaubat (taubat nasuha).

1. Dalil balasan dosa meninggal solat.
Firman Allah SWT maksudnya:
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam neraka Saqar. Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan solat".
(Al Mudatsir, 42-43)

2. Dalil balasan dosa meninggal puasa dengan sengaja.
Firman Allah SWT maksudnya:
"Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana ia diwajibkan ke atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertakwa kepadanya. Hanya dalam masa beberapa hari saja".
(Al Baqarah 183, 184)

3. Dalil balasan tidak membayar zakat.
Firman Allah SWT maksudnya:
"Dan orang -orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkan pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka bahawa mereka akan mendapat seksa yang pedih".
(At Taubah 34)

4.Dalil balasan dosa berzina
"Firman Allah SWT maksudnya:
"Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan alasan yang benar dan tidak berzina. Barangsaipa melakukan yang demikian itu, nescaya dia mendapat pembalasan dosanya".
(Al Furqan 68)

5. Dalil balasan menipu orang lain.
Firman Allah SWT maksudnya:
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah sedangkan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk bersolat mereka berdiri dengan malas, mereka bermaksud riyak dengan solat dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali".
(An Nisa, 142)

Firman Allah SWT maksudnya:
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka".
(An Nisa, 145)

6. Dalil balasan dosa Menganiaya orang.
Firman Allah SWT maksudnya:
"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminah tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata".
(al Ahzab,58)

7. Dalil Balasan Meminum Arak.
Firman Allah SWT maksudnya: "Sesungguhnya khamar, judi, patung berhala dan undian nasib itu adalah kotoran dari perbuatan syaitan, maka jauhilah dia supaya kamu beroleh kejayaan. Sesungguhnya syaitan itu mahu mengadakan permusuhan dan perkelahian pada khamar dan judi dan menghalang kamu dari mengingati Allah dan solat tidaklah kamu mahu berhenti ?". (Al maidah ayat, 90-91)

8. Dalil balasan Membuat Sumpah Palsu.
Firman Allah SWT maksudnya:
"Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpah kamu sebagai alat penipu di antara kamu yang menyebabkan tergelincir kakimu sesudah kukuh tegaknya dan kamu rasakan kemelaratan di dunia kerana kamu menghalangi manusia dari jalan Allah dan untuk kamu azab yang besar". (An Nahl ay

Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya

Mari kita bercerita tentang Nabi kita. Iaitu Rasulullah SAW, penyelamat manusia dunia Akhirat.
Walaupun sebelum ini kita telah menceritakan banyak kali tentangnya.
Mungkin kita ceritakan di sudut -sudut lain yang belum diceritakan lagi.
Kalau pun diceritakan lagi banyak kali tidak mengapa.
Supaya yang lupa diingat kembali.
Bertambah ingat lagi.
Nabi Muhammad SAW orang luar biasa yang tidak ada taranya.
Sebelum dan sesudahnya di kalangan manusia.
Sekalipun di kalangan para rasul dan para nabi yang telah diberita.
Dia adalah rohnya malaikat dan tubuhnya manusia.

Orang paling cerdik dan paling bersih rohnya.
Di kalangan manusia sebelum dan sesudahnya.
Maka dia diberi julukan oleh Tuhan ‘fathonah’.
Bahkan yang paling ‘fathonah’ di kalangan rasulNya.
Ilmunya bukan didapati dari akalnya.
Walaupun dia orang yang paling tajam akalnya.
Dia mendapat ilmu dijatuhkan Tuhan di dalam hatinya.
Wahyu namanya, dia belajar langsung dari Tuhannya.
Kerana inilah dia tidak pertu menulis.
Dan membaca seperti manusia biasa.
Kerana itulah ilmunya tidak dilupa sepanjang masa.
Kalau dari akal mungkin dilupakannya.
Ilmunya menceritakan dunia dan akhirat ’

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Tawakalnya luar biasa.
Sebab itulah di malamnya makanan tidak disimpan untuk esok harinya.
Dan diberikan kepada manusia yang memerlukannya.
Kerana dia yakin, kalau esoknya dia hidup, Tuhan merezekikannya.
Dia tidak membunuh orang.
Walaupun di setengah-setengah waktu dia harus membunuhnya.
Tapi dia tidak membunuhnya.
Dia mengambil jalan yang utama, iaitu memaafkannya.
Kerana itu orang itu Islam di tangannya.
Beraninya luar biasa tiada tandingannya.
Dia sanggup lalu di hadapan musuhnya seorang diri.
Musuhnya tidak mengapa-apakannya bahkan terpinga-pinga.

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Kasih sayangnya sangat ketara.
Terutama kepada fakir miskin, anak-anak yatim dan janda-janda.
Orang yang bersalah dimaafkannya.
Sekalipun orang itu tidak memintanya.
Pernah hamba sahaya hendak dihukum oleh tuannya.
Dia membuka bajunya untuk disebat.
Pengganti hamba sahaya, tuan hamba sahaya itu malu dibuatnya.
Lalu dimerdekakannya.
Pernah Rasulullah SAW membeli hamba sahaya kemudian dimerdekakannya.
Pemurahnya tidak ada taranya.
Macam angin kencang lajunya.
Tiada siapa yang boleh menandinginya.
Dan tidak pernah menghampakan orang yang meminta .
Sekalipun dia terpaksa berhutang buat sementara .

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Kalau ada orang mengata dan menghinanya.
Dia diam sahaja, tidak menjawabnya.
Gembiranya tidak ketawa, hanya senyum sahaja.
Cuma ketaranya pada mukanya.
Bahkan tidak pernah menghina orang atau mengata aibnya.
Sekalipun musuhnya.
Rasulullah makannya sedikit sekadar mengalas perutnya.
Dia tidak pernah makan seorang, sekalipun lapar.
Paling tidak, dia makan berdua.
Tapi kalau dia tidak suka setengah jenis makanan itu.
Dia tidak pula mencercanya.
Kalau dia marah dengan orang, disembunyikan marahnya.
Sehingga orang tidak tahu marahnya.
Dia tidak pernah melahirkan jijik kepada manusia.
Sebab itu dia sanggup makan dengan orang berkudis-kudis badannya.

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya}

Sabarnya luar biasa.
Tentang ujian yang Tuhan timpakan kepadanya berbagai-bagai bentuknya.
Dia redha.Lantaran itu Tuhan beri dia gelaran ‘Ulul Azmi’.
Yang tiada bandingannya.Bahkan dia ketua ‘Ulul Azmi’ di kalangan rasul-rasul.
Di tangannya lahirlah murid-murid yang luar biasa.
Diberi gelaran Sahabat namanya.
Ratusan ribu banyaknya, lebih seratus ribu bilangannya.
Ini tidak pernah berlaku di kalangan rasul-rasul sebelumnya.
Semua Sahabat-Sahabatnya masuk Syurga.
Kerana dosa-dosa mereka diampunkan oleh Tuhannya.
Kerana berkat menjadi Sahabat-Sahabatnya.
Sahabat-Sahabatnya laksana bintang-bintang di langit.
Rasul adalah bulan pumama.

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya}

Hatinya tidak tidur sekalipun matanya tidur.
Menunjukkan hatinya sentiasa jaga.
Sebab itulah kalau dia tidur tidak membatalkan wudhuknya.
Dia menghormati manusia sesuai dengan darjatnya.
Sekalipun orang itu kafir.
Kadang-kadang dibentangkan serbannya untuk tempat duduk tetamunya.
Kerana menghormati tetamunya.
Dia tidak mengutuk dan melaknat makhluk Tuhan.
Sekalipun binatang yang melata.
Begitu juga tidak pemah melakukan kesalahan.
Sekalipun menyalahi utama.
Kalau dia melihat perempuan, matanya ditundukkannya.
Dia orang paling pemalu.
Malunya kalah anak dara yang paling pemalu.
Kalau dia lalu, tidak dibenarkan perempuan di hadapannya ..

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Ibadahnya banyak, terutama di waktu malam
Hingga bengkak-bengkak kakinya.
Dia suka berkhidmat dengan isteri-isteri dan keluarga.
Bukan diarah-arahkan oleh isteri-isterinya.
Tapi dia buat dengan sukarela.
Kerana mencari redha TuhanNya.
Dia sebaik-baik suami.
Tidak mampu orang lain membuatnya .

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Bahkan dia berkhidmat dengan musuhnya.
Satu cerita yang menyayat hati kita.
Seorang buta yang benci kepadanya .
Rasul berkhidmat tanpa diketahuinya .
Hingga sampai waktu wafatnya.
Diganti oleh Saidina Abu Bakar untuk berkhidmat kepadanya.
Tapi dirasakan olehnya ada kelainan dari sebelumnya .
Kamu ini siapa?.Saidina Abu Bakar berkata: “Saya Abu Bakar.
Pengganti Rasul berkhidmat kepada kamu, yang Rasul itu sudah wafat.”
Si buta itu terkejut!Rupanya yang berkhidmat padanya orang yang paling dibenci.
Kerana terkejutnya menjadikan dia mati.
Tapi sempat dia mengucap dua kalimah syahadat, Islamlah dia.

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Kalau dia bersahabat atau berkawan.
Mengutamakan kawannya.
Bahkan berkhidmat kepada sahabatnya.
Setiap orang yang bergaul, berpuas hati dengannya.
Setiap orang merasa dia dihormatinya.
Walaupun berbagai-bagai peringkat kedudukannya.
Mari kita teruskan cerita tentang nabi kita.
Supaya lebih terperinci lagi.
Cerita dan beritanya.
Dia manusia luar biasa kekasih Tuhannya.
Agar lebih nampak dia manusia istimewa.
Dia tidak akan makan sebelum lapar.
Dia akan berhenti sebelum kenyang.
Tidak macam manusia biasa.
Dia tidak suka makanan banyak jenis lauknya ..
Kalau dia suka kerana Tuhannya.
Kalau dia marah pun kerana Tuhannya.
Bukan kerana peribadinya.

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Bila wafat, boleh dikatakan tidak meninggalkan harta.
Dia tidak meninggalkan sembahyang jemaah.
Kecuali sekali saja di dalam hidupnya.
Iaitu waktu sakit hingga membawa wafatnya.
Makan minumnya bukan diusahakannya.
Tetapi setiap kali hendak makan, ada rezekinya.
Tapi pengikutnya disuruh berusaha.
Terutama yang ada keluarga.
Dia tidak menerima upah
Lebih-Iebih Iagi meminta upah.
Kerana usaha perjuangannya.
Tetapi ulama di hari ini, memakan upah.
Dari usaha dakwahnya .
Seperti yang dibuat oleh kebanyakan ulama-ulama yang cinta dunia.
Bahkan ada ulama yang meminta upah dari dakwah dan pengajiannya.

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Takut dengan Tuhan ketara di mukanya .
Dia beristerikan janda kaya, Khadijah namanya .
Hartanya diserahkan habis kepadanya .
Tetapi Nabi korbankan harta itu semuanya .
Dan Nabi, kalau dia berkawan, sebaik-baik kawan.
Kalau dia di rumah, sebaik-baik bapa
Kalau dia bersama isteri, sebaik-baik suami.
Kalau dia memimpin, sebaik-baik pemimpin

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Kalau dia bercakap lantang suaranya .
Tegang urat merihnya.
Kalau dia bercakap bak mutiara.
Sangat berkesan pada jiwa orang yang mendengarnya.
Kalau dia berucap atau berpidato tidak ada gelak ketawa manusia yang mendengarnya .
Kerana manusia yang mendengar insaf dibuatnya.
Tidak seperti ulama-ulama hari ini.
Kalau mereka bercakap gelak ketawa orang yang mendengarnya.
Kerana yang dicakapkan itu dari lidahnya.
Bukan dari hatinya.
Nabi kalau bercakap singkat-singkat sahaja, tidak meleret, tidak seperti kebanyakan manusia.
Dia bercakap pendek sahaja.
Tapi terhimpun berbagai-bagai ilmu di dalamnya .

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Dikatakan oleh hadis ‘jawa miul kalim’ .
Kata-katanya singkat tapi padat .
Kata-katanya singkat tapi maksudnya luas .
Kata-katanya singkat tapi puas dan menggetarkan jiwa.
Tidak seperti orang lain bercakap berjela-jela, isinya tiada.
Masa terbuang, cakapnya tidak menggetarkan jiwa
Kita sambung lagi cerita nabi kita.
Nabi tidak suka berjalan-jalan membuang masa.
Juga tidak akan bercakap yang sia-sia.
Sekalipun tidak berdosa.

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Kalau dia ketawa tidak berbunyi.
Insafnya dapat dilihat di mukanya.
Takutnya kepada Tuhan di mukanya ketara .
Dia melahirkan kegembiraan bila kawan-kawannya gembira .
Dia melahirkan kesedihan di atas kesedihan kawan-kawannya.
Rasulullah mudah menangis.
Kerana takutkan Tuhannya
Rasulullah tahu Tuhan kasih kepadanya.
Akhlaknya sungguh agung..
Tuhan memujinya.
Bahkan mengatakan dia yang paling bertaqwa di kalangan manusia ..
Sebelum dan sesudahnya.

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Seolah-olah dia tidak mendengar apa yang Tuhan kata terhadap dirinya.
Tuhan berkata: “Akhlaknya, sungguh agungnya.”
Tidak ada siapa boleh menandinginya.
Tetapi dia tidak merasa bangga, dia tetap merasa hamba.
Dia tetap dapat mengekalkan rasa takut dengan Tuhannya.
Rasa kehambaan sentiasa di dalam hatinya.
Bahkan tidak pernah putus daripada perasaannya.
Soal Tuhan memujinya itu hak Tuhannya.
Tapi dia tetap merasa hamba kepada Tuhannya.
Tawadhuk. dengan Tuhannya, sentiasa ada.
Sangat ketara, di dalam hidupnya.

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Dia berpakaian jubah dan serban.
Warna yang disukai kebanyakannya putih dan hijau
Warna hitam ada juga dipakainya.
Tapi sekali sekala.
Makanan yang dia suka, susu dan tamar.
Daging sebagai lauknya
Itulah penguat badannya.
Demikianlah secara ringkas.
Yang global tentang cerita nabi kita
Yang tidak disebut berusahalah untuk mempelajarinya.

{ Ya Allah harumkanlah kuburnya yang mulia dengan wangian yang segar daripada selawat dan salam. Ya Allah sejahterakanlah dan selamatkanlah serta berkatilah ke atasnya }

Di dalam sejarah Nabi kita ada dicerita .
Mukjizat banyak berlaku di tangannya.
Yang lahir dan yang batin .
Yang besar ialah Al-Quran dan Al-Hadis .
Yang kekal sampai ke akhir zaman.
Untuk pengajaran dan panduan kepada manusia .
Demi keselamatan manusia dunia dan Akhiratnya .
Tetapi apa yang disebutkan itu sudah memada.
Bagi orang yang tiada masa mengkajinya .

*************************************************************************************************
Luhurnya Akhlakmu Rasulullah SAW

Pada waktu zaman Rasulullah dulu, ada orang buta yang amat benci dengan Rasulullah. Hingga suatu saat Rasulullah berjumpa dengan dia. Lalu Rasulullah bertanya kepada orang itu dengan lemah lembutnya, “Apa yang dapat saya bantu ?” Lalu si buta itu menjawab, “Bawa saya pergi ke tempat dimana saya tidak mendengar nama Muhammad disebut.” Karena ia buta, ia tidak tahu yang ada di hadapannya dalah Rasulullah. Kemudian Rasulullah pun mengantarkan dia ke sebuah tempat yang terpencil. Rasulullah berkata bahwa ia akan datang setiap saat untuk mengurus segala keperluan orang buta itu, seperti makan, mandi, dan sebagainya. Hinggalah pada suatu saat Rasulullah sakit kemudian mewasiatkan Sayidina Abu Bakar untuk menggantikannya mengurus orang buta tersebut. Ketika Sayidina Abu Bakar menggantikannya, orang buta itu bertanya, “Kamu siapa? Kenapa kamu tidak sehalus seperti biasanya?” Syd Abu Bakar menjawab, “Saya Abu Bakar, menggantikan Rasulullah membantu anda mengurus semua keperluan anda. Dan Rasulullah sekarang sudah wafat.” Karena terkejutnya, lantas ia pingsan hingga meninggal. Tapi ia sempat mengucap 2 kalimat syahadat. Maka Islamlah dia, berkat karena kemuliaan akhlak Rasulullah. Moga Allah harumkan kuburnya

*************************************************************************************************

Rasulullah, Manusia Agung, Kekasih Tuhan

Kedatangan Muhammad Rasulullah merupakan rahmat Allah yang besar untuk semesta alam. Rasulullah adalah manusia sempurna dan luar biasa, mari kita kenali Baginda lebih dekat lagi. Rasulullah dilahirkan 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, dikala itu kezaliman dan kejahatan sedang berada pada puncaknya, dunia Arab dalam kegelapan. Dengan kasih sayang Allah, Ia datangkan seorang manusia luarbiasa keberkatan dan kemuliannya, Al Qur’an adalah mukijizatnya yang besar, hadist ialah perkataannya yang tetap dikekalkan, keduanya adalah sebagai panduan ummatnya di akhir zaman dialah Muhammad. Ia Anak Abdullah, Ibunya Aminah, bangsa Quraisy dari Bani Hasyim. Sejak kecil, Rasulullah tidak pernah merasakan bermanja-manja dengan Ibu dan Ayahnya, karena mereka wafat ketika Rasulullah masih kecil. Rasulullah disusui oleh Halimatus Sa’diyah, wanita lembut dan penyayang, ia amat menyayangi Rasulullah, bahkan ia merasa bahwa kelak dia akan jadi orang istimewa.

Sejak kecil, Rasulullah sudah dibagi berbagai ujian kesusahan yang tidak sanggup rasanya ditanggung oleh manusia biasa, tapi ternyata ada hikmahnya. Segala ujian kesusahan yang Allah timpakan ke atasnya adalah untuk mendidik jiwanya, agar hatinya terkait dengan Tuhan semata, agar hatinya tidak sandarkan kepada manusia, melainkan hanya kepada Tuhan saja. Di hadapan manusia, Rasulullah berkata bahwa Baginda adalah manusia tertinggi di hadapan Allah, Pemimpin Seluruh Manusia, dia memang layak, karena Allah yang memujinya, akhlak Nabi sungguh agung luarbiasa, karena itulah pujian Tuhan mengalir padanya, “akhlaknya sungguh agung, tiada manusia dapat menandinginya.” Tapi, ternyata Rasulullah tidak tinggi hati, ia tetap merasa hamba, ia tetaplah hamba Allah yang hina. Begitu halusnya perasaannya dengan Tuhan, karena itulah Tuhan amat sayang dan cinta dengannya.

Di awal perjuangannya, Rasulullah tidak semerta-merta menerapkan syariat Islam, karena jika syariat saja yang diterapkan kepada manusia, manusia tidak akan mendapat rasa ketika beribadah kepada Tuhan, bahkan tidak menjamin, syariat itu dapat dijalankan sepenuhnya karena hanya hukum Allah saja yang dikenalkan, bukan Allah Sang Empunya Syariat. Bagaimanalah kita dapat merasakan kelezatan beribadah kalau kita belum kenal dengan Siapa yang kita sembah ?

Jadi, selama awal 13 tahun perjuangannya, ia kenalkan para manusia kepada Tuhan. Merekalah yang lantas kita kenal hari ini sebagai Sahabat-sahabat Mulia Rasulullah. Selama 13 tahun, Rasulullah bercerita, mengajarkan, memahamkan kepada para Sahabat tentang sifat-sifat Allah, betapa Maha Baiknya Tuhan, kuasa dan perananNya tiada siapa dapat menghalang. Rasulullah juga bercerita tentang balasan dari Allah bagi mereka yang berbuat baik, mengutamakan hubunngan dengan Allah setiap masa. Ia kisahkan tentang kematian, hari akhirat, dimana pada saat itu akan dinilai setiap perbuatan, tiada sedetik pun yang terlewat dari pendengaran, penglihatan dan kuasaNya. Diceritakan juga tentang keindahan Syurga, namun diceritakan juga tentang Neraka, agar terasa takut dengan hukuman Allah yang akan Allah bagi pada mereka yang berbuat melanggar hukum Tuhan.

Setelah itu, barulah masa 10 tahun, Rasulullah kenalkan para Sahabat kepada syariat Tuhan. Karena sudah mendapatkan didikan mengenal Allah, lantas timbul rasa cinta dan takut dengan Tuhan. Dengan rasa-rasa berTuhan itulah, para Sahabat sanggup mentaati segala perintah Allah. Bahkan mereka merasakan ibadah sholat itu kurang kalau hanya 5x dalam sehari, karena mereka sudah sangat mabuk dengan Allah, maka Allah bagi hadiah kepada mereka melalui ibadah-ibadah sunnat. Karena terlalu rindunya hati mereka dengan Allah, hingga tidak sanggup untuk tidak “berjumpa” dengan Allah melalui ibadah sholat itu.

Inilah rahasia kegemilangan umat Islam di zaman Rasulullah, mereka memiliki hubungan hati yang kuat dengan Allah dan RasulNya. Karena itulah mereka sanggup berjuang, bahkan tergadai harta dan nyawa demi kejayaan agama Tuhan.

Setelah kita fahami, ternyata rahasia kegemilangan Umat Islam dimasa lampau adalah hubungan yang kuat dengan Allah dan Pemimpin lantikan Tuhan. Dari sinilah maka taqwa itu akan terbangun. Himpunan segal sifat-sifat yang baik itulah taqwa. Cinta dan takut dengan Tuhan itulah taqwa. Cinta dengan Allah dan RasulNya adalah kekuatan umat Islam yang sebenarnya. Moga Allah sejahterakan ke atas NabiAllah Muhammad SAW, keluarga dan para Sahabat mulia.

TAUBAT PALSU

Manusia memang tidak boleh terlepas daripada berbuat dosa. Kalau tidak dosa terang-terangan, kita terlibat dengan dosa-dosa yang tersembunyi. Kalau tidak dosa lahir, kita terlibat dengan dosa-dosa batin. Kalau tidak dosa yang kita sedar, kita terlibat dengan dosa-dosa yang kita tidak sedar. Kalau tidak dosa-dosa besar, kita terlibat dengan dosa-dosa kecil.

Dosa-dosa kecil ini pula, kalau kita kekalkan dan kita anggap ianya kecil, ia menjadi dosa besar. Kecualilah bagi para rasul dan nabi yang maksum, yang dosa-dosa mereka itu telah sedia diampunkan oleh Tuhan.

Dosa berlaku bila kita berbuat maksiat dan kemungkaran, dan bila kita melanggar perintah Tuhan sama ada kita tinggal apa yang Tuhan wajibkan ataupun kita buat apa yang Tuhan haramkan.

Maksiat dan kemungkaran ialah pintu manusia terkeluar dari rahmat dan kasih sayang Tuhan. Pintu untuk kembali kepada rahmat dan kasih sayang Tuhan ialah Taubat. Taubat ialah satu anugerah Tuhan kepada manusia supaya manusia yang terbuat salah dan dosa, tidak berputus asa. Taubat adalah jalan bagi mereka menyucikan diri dan kembali semula kepada Tuhan.

Kaedah bertaubat berbeza-beza dari umat ke umat. Bangsa Yahudi yang menjadi pengikut para Nabi dan Rasul yang terdahulu terpaksa membunuh diri sebagai syarat untuk bertaubat dari dosa-dosa besar. Untuk bertaubat, mereka perlu keluar pada malam yang gelap-gelita di tempat yang sunyi dan menikam diri mereka hingga mati. Mati itulah syarat taubat mereka diterima Tuhan. Justeru itu, tidak ramai yang sanggup bertaubat kerana syaratnya terlalu berat. Hanya mereka yang betul-betul menyesal sahaja yang sanggup berbuat demikian.

Bagi kita orang Islam dan umat Rasulullah, cara untuk bertaubat sangat mudah. Inilah sebahagian dari rahmat dan berkat Rasulullah. Syaratnya hanyalah:
* Menyesal
* Berhenti dari berbuat maksiat berkenaan
* Berazam jangan diulangi lagi
* Kalau dosa itu melibatkan orang lain, kena minta ampun dari orang tersebut terlebih dahulu

Oleh itu, ramailah orang-orang Islam yang bertaubat kerana syaratnya sangat ringan dan mudah. Hari-hari orang Islam bertaubat. Ada yang bertaubat berpuluh-puluh, beratus-ratus bahkan beribu-ribu kali seumur hidup mereka. Ini sangat berbeza dengan bangsa Yahudi di zaman dahulu. Mereka hanya boleh bertaubat sekali sahaja dalam hidup mereka kerana apabila sudah bertaubat mereka terpaksa membunuh diri. Inilah juga punca kedengkian dan sakit hati para Iblis dan Syaitan terhadap umat Rasulullah.

Sebegitu kerasnya mereka berusaha sepanjang masa tanpa rehat untuk menipu, menyesatkan dan menjerumuskan umat Rasulullah ini ke dalam kancah maksiat dan kemungkaran, semua dosa itu akan terhapus hanya dengan sekali taubat sahaja. Justeru itu, sebegitu ramai umat yang iblis dan syaitan telah jauhkan dari rahmat dan kasih sayang Tuhan, seramai itu pula yang kembali kepada Tuhan dengan bertaubat. Kerana taubat itu dipermudahkan bagi umat Rasulullah.

Namun, walaupun bertaubat itu mudah, di pintu taubat itulah iblis menunggu untuk menipu kita supaya taubat kita tidak diterima Tuhan. Bahkan dia sentiasa berusaha supaya taubat kita bukan sahaja tidak diterima Tuhan malahan akan menjauhkan lagi kita dengan Tuhan. Apabila kita bertaubat dengan penuh penyesalan, digalakkannya lagi dan didorong-dorongnya hingga kita terasa di hati kita yang dosa kita telah terhapus. Hingga kita terasa sudah tidak berdosa lagi. Hingga kita terasa diri sudah bersih dan suci dari dosa. Rasa tenang, rasa aman dan rasa selamat dengan taubat kita itu hingga hati kita berkata-kata:
“Dah bertaubat ni, tenang rasa hati”
“Rasa hilang beban dosa”
“Dah bertaubat ni, kalau boleh rasa nak mati sekarang jugak” “Aku ini mati esok, syurga manalah agaknya”

Akibatnya, kita bertaubat dari satu dosa tetapi kita terjerumus ke dalam satu dosa lain yang lebih berat lagi. Kerana rasa tidak berdosa itu adalah satu dosa. Rasa diri bersih dan suci dari dosa itu satu mazmumah. Ini dosa batin namanya. Dosa hati. Dosa lahir tidak bahaya kerana mudah kita sedar dan kita tahu. Oleh itu tidak ada masalah untuk bertaubat. Tetapi dosa hati sangat halus dan tersembunyi. Jarang manusia sedar bila terbuat dosa hati. Jarang mereka bertaubat dari dosa-dosa batin ini. Akhirnya mereka mati membawa dosa-dosa tersebut tanpa bertaubat. Ini ghurur namanya. Ini tipuan syaitan.

Sepatutnya, lagi banyak kita bertaubat, lagi tajam sifat kehambaan yang ada pada diri kita. Setelah bertaubat, kita sepatutnya lebih takut dengan Tuhan. Lebih rasa bersalah. Lebih rasa berdosa. Lebih rasa hina. Lebih rasa cemas dan bimbang. Tetapi berlaku sebaliknya. Setelah kita bertaubat, hilang sifat-sifat hamba kita. Tumbuh pula sifat-sifat ketuanan yang dibenci Tuhan dalam hati kita. Tumbuh sifat-sifat mazmumah seperti merasakan diri tidak berdosa. Merasa diri suci dan bersih . Hilang rasa bimbang. Hilang rasa takut dan cemas. Merasa diri selamat. Merasa diri sudah layak masuk syurga. Inilah angkara tipuan syaitan.

Memang, bagi kita umat Rasulullah, bertaubat itu mudah. Tetapi tipudaya syaitan terhadap orang yang bertaubat juga sangat halus dan sukar dikesan. Berapa ramai orang yang bertaubat tetapi tidak mendapat keampunan Tuhan tetapi sebaliknya dilaknat pula oleh Tuhan . Hubungannya dengan Tuhan lebih baik sebelum dia bertaubat. Walaupun sebelum bertaubat itu dia berdosa, setidak-tidaknya dia tahu dia berdosa, dia merasa dirinya berdosa dan dia rasa bersalah dengan Tuhan. Dia takut. Dia bimbang. Dia cemas. Dia risau kalau-kalau Tuhan murka padanya. Sifat hambanya lebih tajam sebelum dia bertaubat. Rasa-rasa inilah sebenarnya yang menyebabkan Tuhan sayang dan kasihan pada hamba-hambaNya.

Apa ertinya kalau kasih sayang Tuhan ini hilang selepas kita bertaubat. Apa ertinya kalau kita menjadi angkuh dan tidak beradab dengan Tuhan setelah kita bertaubat. Apa ertinya kita bertambah jauh dari Tuhan setelah kita bertaubat. Inilah taubat palsu namanya. Kita wajib bertaubat dari taubat palsu seperti ini.

KASIH SAYANG TINGGI HARGANYA

” Islam membawa keselamatan dan keamanan dan kedamaian. Peperangan bukan perkara utama, sebaliknya ia seboleh-bolehnya cuba dielakkan. Ini adalah kerana di dalam Islam keutamaan ialah menawan hati orang yang kenal dan kasih kepada Tuhan, secara automatik dia juga akan mengasihi sesama manusia tanpa ada kepentingan. Tetapi jika dengan Tuhan yang begitu berjasa kepada kita, tidak kita kasih, maka bagaimana kita dapat mengasihi orang lain. “

Manusia dilahirkan hasil daripada sebuah ikatan kasih sayang di antara sepasang suami isteri. Jelas bahawa fitrah kejadian manusia itu sendiri amat berkait rapat serta tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur kasih sayang. Oleh sebab itulah manusia sangat dituntut untuk berkasih sayang sesama sendiri.

Di dalam Islam, kasih sayang amat tinggi nilainya. Banyak masalah yang berlaku dalam dunia ini akan selesai jika ada kasih sayang. Berlakunya peperangan, pergaduhan, perpecahan, porak-peranda rumahtangga, adalah berpunca dari gersangnya kasih sayang di hati manusia. Sedangkan fitrah semulajadi manusia inginkan kasih sayang. Tapi bila keperluan fitrah tersebut tidak terisi, jiwa manusia akan kosong, kering dan tandus. Maka berlakulah krisis, huru-hara, hingga akhirnya tercetuslah peperangan.

Bukti kasih sayang sangat penting dan tinggi nilainya dalam Islam, antaranya ialah:

1. Allah memerintahkan manusia memulakan sebarang pekerjaan dengan ucapan: Bismillahir Rahmanir Rahim - ertinya, “Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani.” Allah tidak suruh kita sebut: “Bismillahil Qahhar Wal Jabbar”, sedangkan ia juga adalah sifat-sifat Allah. Terdapat banyak lagi sifat-sifat Allah yang boleh disebut, tapi kenapa kita hanya diperintahkan membaca: Bismillahir Rahmanir Rahim. Malah ia juga menjadi sebahagian daripada bacaan Al Fatihah yang wajib dibaca waktu solat.

Ini membuktikan bahawa Allah tidak mahu hamba-hamba-Nya lebih mengenali-Nya sebagai Tuhan yang sangat keras menghukum walaupun Allah berhak menghukum hamba-Nya yang zalim. Sebaliknya Allah mahu kita mengenali-Nya sebagai Tuhan yang sangat mengasihani dan maha penyayang.

Oleh kerana Tuhan itu sendiri adalah lambang kasih sayang, maka tentulah nilai kasih sayang di dalam ajaran Islam itu sendiri amat tinggi. Rasulullah SAW, kekasih Allah, satu-satunya hamba, makhluk dan manusia yang dipuji dan diselawat ke atasnya oleh Tuhan, sedangkan Rasulullah juga adalah salah seorang hamba ciptaan-Nya. Mengapa begitu tinggi dan mulia status Rasulullah di sisi Tuhan. Cuba kita lihat pujian Tuhan kepada Rasulullah. Tuhan berkata, “Di antara rahmat Aku kepada engkau ialah engkau boleh berkasih sayang dengan manusia.”

Allah tidak berkata: “Di antara rahmat Aku kepada engkau, engkau banyak ilmu, berani (atau lain-lain kebolehan dan kelebihan Rasulullah).” Tetapi yang dipuji dan ditonjolkan ialah kasih sayang dan kelembutan Rasulullah. Di sini jelas menunjukkan kasih sayang punya nilai yang sangat tinggi di sisi Tuhan.

2. Anjuran kasih sayang dalam Islam bukan hanya sekadar bersama kawan, bahkan juga terhadap musuh di dalam peperangan. Contohnya, Islam mengajar disiplin dan tatasusila peperangan agar kematian dan kerosakan, jika ada, adalah sangat minima. Islam mengajar adab berperang antaranya seperti berikut:

a. Tidak boleh menyerang selagi belum diserang.
b. Tidak dibenarkan membunuh wanita, kanak-kanak dan orang tua.
c. Tidak boleh menyerang orang-orang yang sedang beribadah dan merosakkan rumah-rumah ibadah.
d. Tidak boleh menyerang dan merosakkan pokok-pokok, tanaman dan binatang ternakan.

Islam menganjurkan adab berperang yang begitu ketat bagi memastikan tiada orang yang tidak berdaya dan tidak berdosa terkorban di dalam peperangan. Peperangan yang berlaku di zaman Rasulullah ialah peperangan satu lawan satu. Orang-orang yang tidak terlibat dalam peperangan tidak akan terkorban. Bukan seperti peperangan hari ini, di mana dalam masa tidak sampai seminit, sebutir bom sahaja dapat mengorbankan ribuan manusia yang tidak berdosa. Bangunan-bangunan habis musnah dalam sekelip mata, membawa kerugian yang sangat besar serta memerlukan masa yang lama untuk dipulihkan semula.

Sebaliknya Islam membawa keselamatan dan keamanan dan kedamaian. Peperangan bukan perkara utama, sebaliknya ia seboleh-bolehnya cuba dielakkan. Ini adalah kerana di dalam Islam keutamaan ialah menawan hati, bukan menawan fizikal. Rasulullah sendiri tidak pernah membunuh di dalam peperangan. Ramai tersungkur di tangan Rasulullah kerana tertawan dengan akhlaknya, kasih sayangnya dan kelembutannya dan bukan ditawan melalui pedangnya.

Di sini menunjukkan kepada kita bahawa Islam adalah agama kasih sayang. Kasih sayang amat tinggi nilainya di dalam ajaran Islam sehinggakan dengan musuh pun dianjurkan supaya berkasih sayang. Oleh kerana kasih sayang punya nilai yang sangat tinggi di dalam Islam, maka ia menjadi senjata yang amat ampuh bagi menawan musuh.

MEMBEDAH KEPEMIMPINAN BAROKAH

Islam sangat memberikan perhatian yg lebih pada masalah kepemimpinan, karena hidup ini harus ada yang memimpin dan tidak boleh ada kekosongan kepemimpinan dalam pandangan Islam. Dulu pada awal Islam pemimpin kaum muslimin adalah langsung dipimpin oleh Rasul dengan bimbingan wahyu Allah. Betapa pentingnya kepemimpinan dalam Islam bisa dilihat dalam sejarah saat-saat meninggalnya Nabi Muhammad SAW. Ketika saat itu sempat tertunda pemakaman Rasulullah, dimana para sahabat berkumpul dirumah bani Saits untuk memilih kepemimpinan para kaum muslimin. Para shahabat mendahulukan pemilihan kepemimpinan ini karena menyadari betapa pentingnya keberadaan seorang pemimpin dan kepemimpinan itu tidak boleh kosong. Kita ketahui bersama bahwa waktu itu terpilih Abu Bakar sebagai pemimpin kaum muslimin dan kita ketahui bersama apa saja alasan para shahabat memilih Abu Bakar menjadi pemimpin. Alasan tersebut seperti:
- Abu Bakar paling tua diantara para shahabat.

- Abu Bakar paling dekat kepada Nabi, terlihat sebagai orang yang menemani Rasulullah saat hijrah.
- Ketika Nabi sedang sakit parah, maka Abu Bakar lah yang ditunjuk Rasulullah sebagai imam sholat.
- Abu Bakar lah orang yang pertama kali membenarkan Isra' Mi'raj Rasulullah dan mendapat gelar ash-shidiq.
- dll.

Pada saat ini ummat Islam Indonesia sedang terpusat pada pemilihan presiden, karena memang masyakat Indonesia mayoritas muslim, dan ummat Islam dan Islam sendiri sangat mementingkan dalam masalah kepemimpinan. Karena pemimpin itu merupakan wahyu Allah dimuka bumi yang disebut kholifah, yang artinya pengganti.

Jadi pemimpin seperti apa yg sebaiknya diangkat oleh ummat Islam Indonesia ini? Secara ummum Al-Qur'an sudah memberikan kriteria pemimpin yg harus dipilih yaitu: "Dan sesungguhnya telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (sesudah Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh" (QS Al Ambiya':105). Jadi yang mendapat mandat mengurusi manusi dimuka bumi ini hanyalah orang-orang sholeh, bukan orang-orang kafir yang akan membuat kerusakan dimuka bumi. Jika orang kafir memimpin dimuka bumi ini, maka terlihatlah dunia ini bukan semakin baik, tapi malah rusak dan hancur dunia ini.

Terus, bagaimana kriteria orang sholeh itu? bisa dilihat ayat Allah: "Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)" (QS Al Maidah:55). Jadi kriteria orang sholeh yaitu:
- Mendirikan sholat,
- Membayar zakat,
- Tunduk pada aturan Allah

Pada suatu hadist, apabila ada 3 orang sedang berpergian (musyafir) maka hendaklah kamu mengangkat salah seorang imam diantara kalian. Jika 3 orang saja perlu diangkat pemimpin, maka apalagi negara Indonesia yang jumlah penduduklah sekitar 200 juta, maka urgensi pemimpin sangat-sangat perlu dibicarakan dan diangkat seorang sebagai pemimpin. Pada kondisi akan pemilihan presiden, maka ummat Islam dianjurkan tidak golput. Boleh golput bila pada kondisi ummat Islam pada suatu komunitas dimana calon-calon presiden bukan orang islam / kafir. Pada kasus akan pemilu presiden mendatang, maka wajib dipilih capres yang memenuhi kualifikasi kesholehan dan diambil yang paling sholeh. Hal ini seperti saat memilih seseorang untuk menjadi imam sholat, yaitu:
- orang yang lebih fasih bacaannya.
- orang yang lebih paham sunah-sunnah Nabi.
- orang yang lebih dulu berhijrah/masuk Islam.
- orang yang lebih tua dalam umur/lebih cerdas.
Bisa juga melihat sifat Nabi sebagai kriteria untuk menjadi pemimpin, yaitu:
- shidiq, orang yang benar.
- amanah, orang yang jujur.
- tabligh, menyampaikan pesan-pesan Illahiyah.
- fathonah, orang yang cerdas, meliputi kecerdasan intektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual.

Jika pada posisi ada 2 calon pemimpin yang sama-sama cerdas, tetapi dalam hal kedekatan pada orang kafir berbeda, maka dipilih calon pemimpin yg dibenci orang kafir tersebut dan ditinggalkan memilih calon pemimpin yang dekat pada orang kafir.

Dalam agama Islam ada 2 komponen yang tidak bisa terpisahkan, yaitu:
- kekuasaan
- agama
Seperti kata Ibnu Taimiyyah: agama Islam tidak akan bisa tegak/abadi tanpa ditunjang oleh kekuasaan dan kekuasaan tidak bisa langgeng tanpa ditunjang dengan agama..

Kamis, 08 Mei 2008

MENCERMATI BENCANA

Siapa yang menyangka kalau tanah yang kita pijak sehari-hari hanya merupakan lapisan tipis lempeng-lempeng tektonik yang terapung di atas lumpur magma. Lempeng-lempeng tektonik itu tak pernah menetap diam, mereka selalu bergerak saling bergesekan dan saling mendesak. Karena sesungguhnya bumi yang kita tinggali tak pernah diam, ia selalu berputar pada porosnya dan bergerak pada orbit yang mengelilingi Matahari. Bumi pun bernapas, kadang ia menggelembung menghisap masuk air dan sampah-sampah yang kita buat, kadang ia mengempis menyemburkan air, gas dan lumpur magma yang membangkitkan kesuburan dan kehidupan baru. Bahkan bumi pun kadang menggeliat melakukan peregangan dengan memeratakan penyaluran tekanan ke segala arah di permukaannya. Itu sebabnya kita dapat merasakan gempa bumi, baik yang tektonik maupun yang vulkanik.

Namun karena dahsyatnya gerakan-gerakan bumi itu, yang sebenarnya sekadar menunjukkan bahwa bumi juga hidup dan aktif bertasbih kepada Allah, kerap kita rasakan sebagai bencana alam. Ada keruntuhan, ada letusan, ada gempa, ada banjir, ada longsor dan ada gelombang. Bahkan sering dari peristiwa itu muncul pula banyak kematian. Tsunami di Aceh dan gempa di Yogya adalah dua contoh memilukan dari gerak kehidupan bumi dan kita menyebutnya sebagai bencana. Jarak kehidupan dan kematian begitu dekat di bumi ini. Kita yang hidup di permukaannya bagaikan berselancar dan menari di atas kematian.

Tsunami di Aceh menyemburatkan kehancuran 141.000 rumah dan bangunan, kematian 131.934 jiwa yang jenazah mereka dikubur massal, hilangnya 37.066 orang yang terseret arus bah ke dasar lautan Hindia, yang saking dalamnya bahkan cahaya matahari pun tak mampu menembus kegelapan di dalam sana. Kehidupan berubah total. Kita terpana dan bertanya: ”Why? Mengapa begini? Apa arti semua ini?”. Lalu kita memasuki hari-hari penuh duka dan keprihatinan. Harapan dan cita-cita hapus terpupus, sanak kerabat hilang tanpa terkalang. Para janda menangis dengan rasa teriris, anak-anak yatim melangkah gontai dengan mata menatap hampa. Lalu kita menyimpulkan bencana alam itu jahat.
Kebaikan dan Kejahatan
Kalau kita mengatakan kebaikan dan kejahatan sebagai dua hal, sebagai dua keberadaan atau dua entitas yang berbeda, maka kita akan masuk kedalam kerumitan logika iman berikut:
Semua yang ada di alam raya bersumber dan dicipta oleh Allah SWT.
Di alam ini ada banyak kebaikan dan kejahatan.
Maka Allah SWT, selain sumber kebaikan, juga merupakan sumber kejahatan.
Tapi iman di qalbu berkata: Subhanallah. .. (Maha Suci Allah...). Tak ada keburukan pada Allah, tak ada kejahatan yang datang dari Allah.
Lalu dari mana semua kejahatan ini berasal? Dari manusia? Bukankah semua manusia, termasuk kebebasan berkehendak yang ada di dalamnya, juga bersumber dari Allah?
Sebelum menjawab kerumitan logika iman di atas, mari kita perhatikan dahulu makna fenomena-fenomena alam dari ’jendela pemahaman’ atau ’paradigma’ yang berbeda: paradigma makro-kosmis dan paradigma mikro-personal. Bukankah Allah SWT juga berkata: ”Akan Kami perlihatkan kepada mereka ayat-ayat (isyarat-isyarat) Kami di alam raya (âfâq, jagad gedhe) dan juga pada diri mereka (anfus, jagad cilik)...” (QS Fushilat, 41:53).
A. Paradigma Makro-kosmis: Alam Selalu Bertasbih dan Menjaga Keseimbangan.
”Semua yang ada di langit dan di bumi selalu bertasbih kepada Allah...” (QS al-Jum`ah 62:1)
Kalau manusia bertasbih kita sudah mengetahui caranya. Tapi bagaimana alam bertasbih? Apa lagi benda-benda mineral yang ’mati’ seperti pasir, batu dan tanah?

”Tidakkah kau perhatikan bahwa sesungguhnya Allah, selalu bertasbih kepada-Nya semua yang di langit dan di bumi. Burung dengan mengepak-ngepakkan sayapnya. Tiap-tiap makhluk sudah mengetahui cara shalat dan cara bertasbihnya masing-masing dan Allah Maha Mengetahui semua yang mereka perbuat.” (QS an-Nur, 24:41)

Burung bertasbih dengan mengepakkan sayap, bagaimana dengan benda mati? Tapi betulkah mereka mati?

Sesungguhnya semua alam itu hidup, meski dengan tingkat kehidupan yang berbeda-beda. Manusia hadir dengan tingkat kehidupan yang paling sempurna. Ia bergerak, tumbuh dan berkembang biak, cerdas berpengetahuan dan memiliki kebebasan berinisiatif, berperasaan cinta kasih, memiliki kesadaran moral dan iman. Mineral atau ’benda-benda mati’ hadir dengan tingkat kehidupan yang paling sederhana. Benda terkecil adalah atom, dan atom tersusun atas inti atom serta elektron yang tak henti-hentinya bergerak. Elektron bergerak berputar pada porosnya (rotasi) dan mengelilingi inti atom (revolusi). Selain bergerak, elektron pun berkemauan/berketet apan untuk menjaga posisinya sehingga tetap seimbang terhadap dunia di sekitarnya. Berarti elektron pun berkemauan dan berkecerdasan sehingga mampu merespon perubahan-perubahan yang terjadi.

Elektron juga selalu bertasbih kepada Allah, menunjukkan adanya iman dan kesadaran berTuhan. Kelompok New Age di Amerika membuktikan betapa tumbuhan juga berperasaan, sehingga tanaman bunga yang sering disapa dan diperlakukan dengan penuh kasih sayang menunjukkan reaksi dengan tumbuh dan berbunga lebih cepat. Prof. Masaru Emoto dari Jepang, yang bukunya tentang kekuatan air diterbitkan oleh MQ-nya Aa Gym, dari berbagai penelitiannya membuktikan bahwa molekul-molekul air berubah susunannya sebagai respon terhadap perasaan dan doa dari orang-orang di sekitarnya. Adanya gerak dan kemauan, kecerdasan dan perasaan, iman dan kesadaran, semua itu menunjukkan bahwa ada jiwa dan kehidupan pada elektron, yang merupakan elemen dasar bagi setiap benda. Berarti setiap benda di alam ini, termasuk pasir, air dan udara, memiliki jiwa dan kehidupan.

Selain hidup dan berjiwa, alam juga selalu berada dalam keseimbangan:
”Alam semesta dibentang luas dan di dalamnya diletakkan mekanisme keseimbangan. Janganlah kalian merusak keseimbangan itu. Tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan jangan kalian merusak keseimbangan.” (QS ar-Rahman/ 55:7-9)

Di jagad raya ada keseimbangan kosmis. Di bumi ada keseimbangan ekologis. Dalam kehidupan manusia ada keseimbangn sosial yang lebih dikenal sebagai KEADILAN. Tiap-tiap terjadi gangguan pada keseimbangan itu alam akan melakukan koreksi dan pemulihan. Alam bisa berdehem dan batuk, alam juga bisa menggeliat dan meronta. Semua peristiwa alam yaa alami saja. Mereka bertindak sekadar menjaga kelangsungan hidup, memelihara keseimbangan dan bertasbih kepada Allah Sang Pencipta. Alam tidak bermaksud jahat dan Allah SWT tidak menempatkan kejahatan di alam.

Ketika sumber-sumber alam di permukaan bumi sudah dikuras secara serakah dan zhalim, alam tidak marah, ia hanya akan bereaksi dengan banjir dan longsor atau gempa bumi dan letusan gunung berapi, untuk memulihkan ketersediaan sumber-sumber alam itu. Letusan Gunung Galunggung diawal tahun 80-an telah menambah persediaan pasir yang hingga kini tak habis-habisnya diangkut ke kota-kota besar sebagai bahan bangunan meski diangkut dengan ratusan gerbong kereta api setiap harinya. Juga letusan gunung selalu menyisakan kesuburan bagi daerah sekitarnya.

Allah SWT sangat menyayangi manusia, melebihi sayangnya manusia terhadap dirinya sendiri dan seluruh makhluk ciptaan-Nya. Ia tak akan merusak karya-Nya sendiri dengan sia-sia. Einstein bilang: ”Tuhan tidak sedang bermain dadu dengan alam ini”. Kalau pun ada yang harus Ia hancurkan dulu, itu karena Ia hendak menata ulang agar segalanya menjadi lebih indah dan lebih harmonis lagi. Keseimbangan terus dijaga-Nya, perbaikan terus diselenggarakan- Nya, Ia adalah Sang Pemelihara Alam (Rabb al-Alamin).

Lalu, ketidak-seimbangan yang terjadi di Aceh sehingga alam harus mengoreksinya dengan tsunami? Apakah di sana telah terjadi ketidakseimbangan ekologis atau ada ketidakseimbangan sosiologis? Mungkin saja ada. Bukankah banyak lingkungan alam telah rusak dijarah oleh keserakahan para penguasa? Bukankah banyak tertumpah dan martabat manusia terhinakan oleh perang-perang yang zhalim? Yang jelas Allah SWT tidak akan bertindak sia-sia tanpa alasan atau tujuan. Perang di Aceh sudah berlangsung begitu lama sejak zaman penjajahan Belanda hingga, apa yang disebut orang Aceh secara sinis, penjajahan Jawa (Soekarno dan Soeharto).

Peperangan yang banyak terjadi di Aceh tak selamanya dilandasi niat suci dan kejujuran, baik di kalangan orang Aceh sendiri atau pendatang dari luar. Ada keserakahan dan pengkhianatan, ada keculasan dan tipu daya, ada kesombongan dan kezhaliman. Maka tak heran kalau di masyarakat bawah pun berkembang sikap saling curiga mencurigai. Akibatnya ”mutual trust” (sikap saling mempercayai) melemah dan orang kerap berkata: ”Awas tipu Aceh!”. Orang bisa tak lagi merasa aman dengan tetangga, pemimpin atau bahkan ulamanya. Hidup berkelompok dalam koloni kekeluargaan menjadi salah satu ciri kehidupan di sana sehingga ketika datang musibah tsunami banyak orang kehilangan hampir seluruh keluarga besarnya.

Apa yang terjadi di Aceh pun bisa disaksikan di tempat-tempat lain. Di manapun di muka bumi ini, ketika muncul keserakahan terhadap alam serta ketidakadilan sosial dan kezaliman, bumi akan terundang untuk melakukan langkah-langkah koreksi. Sayang kita tak menyadarinya dan menyebutnya ’bencana alam’ yang ganas dan jahat.
B. Paradigma Mikro-Personal: Musibah Adalah Rahmah.
Kita sering diingatkan bahwa kehidupan di bumi ini bukan kehidupan yang satu-satunya. Maka janganlah kita terkecoh oleh gemerlapnya kehidupan dunia yang fana seraya mengabaikan kehidupan akhirat yang hakiki dan abadi.
“Dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapakah di antara kamu yang paling baik perbuatannya” (al-Mulk/67: 2).
“Dan sesungguhnya akhirat itu lebih baik dan lebih kekal” (QS al-A`la/ 87:17).
“Dan tidaklah kehidupan dunia ini kecuali hanya senda gurau dan permainan” (QS Muhammad / 47:36).

Tersadarlah kita kalau dunia ini memang bukan segala-galanya. Ia hanya tempat bermain-main sementara meski hidup bukan main-main. Peringatan-peringat an seperti di atas Allah sampaikan kepada manusia karena Allah menyayangi manusia. Ingat sekali lagi, Allah lebih sayang kepada manusia bahkan melebihi kasih sayang manusia terhadap dirinya sendiri. Bahkan setiap musibah yang Allah timpakan pada manusia adalah rahmah Allah untuk manusia itu sendiri.
"Tak ada satu musibah pun yang menimpa seorang muslim, kecuali Allah dengan itu akan menghapus dosa dan kesalahannya, walaupun hanya sepotong duri yang menusuknya". (HR Bukhari dan Muslim)

Bagi para pendosa, musibah adalah hukuman Allah atas dosa-dosa orang itu. Dihukum di dunia ini juga agar tak ada lagi dosa yang harus dipertanggugjawabka nnya di akhirat kelak. Karena itu mereka yang mati karena musibah, syahid. Mereka yang tak mati, setelah dosanya terhukum dengan musibah itu, hidupnya akan bertambah mulia dan meningkat derajadnya. Musibah adalah rahmah (kasih) Allah bagi para pendosa.

Suatu saat Rasul s.a.w. bertanya: “Siapa yang dimaksud mati syahid menurutmu?”
Shahabat: “Orang yang terbunuh di jalan Allah, ya Rasulullah.”
Rasul: “Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.”
Shahabat: “Lalu siapa lagi, ya Rasulullah?”
Rasul s.a.w.: ”orang yang mati terbunuh di jalan Allah adalah syahid, orang yang mati dalam taat kepada Allah adalah syahid, orang yang mati karena tha`un (wabah) adalah syahid, orang yang mati karena sakit perut adalah syahid dan orang yang mati tenggelam adalah syahid.” (HR Muslim, Abu Hurairah r.a.).

”Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau cipta semua ini dengan sia-sia...” (QS Ali Imran/ 3:191).
“Dan Allah telah memaparkan contoh (tentang) negeri yang dahulunya aman tenteram, rezki datang melimpah dari segala arah; tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, maka Allah merasakan kepada mereka pakaian (sifat pakaian: melingkupi) kelaparan dan ketakutan, berdasarkan apa yang mereka perbuat.” (An-Nahl / 16:112)

Bagi yang bukan pendosa musibah adalah bala’ atau cobaan. Allah mau menguji keimanan orang-orang yang beriman sebelum meningkatkan derajatnya.
”Apakah orang-orang itu menyangka bahwa mereka akan dibiarkan saja berkata: ’Kami beriman’ padahal mereka belum diuji?” (al-`Ankabut, 29:2)
“Dan sungguh akan Kami uji kamu dengan sesuatu yang berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Namun sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar” (Al-Baqarah / 2:155)

Orang-orang yang tetap bersabar menghadapi musibah, tetap ridha atas apa pun keputusan Allah, tak tergoncang imannya oleh keraguan dan pertanyaan ’mengapa’, tak berburuk sangka kepada Allah, maka akan Allah mengangkat derajad dan martabatnya bahkan hingga ke tingkat ’wali’ atau kekasih-Nya. Musibah adalah rahmah (kasih) Allah bagi yang bukan pendosa.

Musibah bagi yang tidak terkena musibah. Musibah bisa merupakan hukuman bagi pendosa, ujian bagi yang bukan pendosa atau pemulihan keseimbangan bagi alam. Lalu apa artinya bagi orang-orang yang tidak terkena musibah itu secara langsung? Peringatan! Dengan peringatan itu orang diingatkan agar tak sombong, karena ’di atas langit masih ada langit’. Diperingatkan agar berhati-hati, waspada dan tak salah langkah. Allah menyampaikan peringatan itu karena Allah menyayangi makhluk-Nya. Dengan musibah pula orang-orang yang tak terkena musibah terusik kemanusiaannya, tergelitik empaty dan kedermawannya, terbuka bagi mereka ladang-ladang baru untuk beramal shalih. Musibah adalah rahmah (kasih) Allah bagi yang tidak terkena musibah.

”Sekiranya penduduk negeri-negeri itu sungguh beriman dan bertaqwa, pastilah akan Kami limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi...” (al-A`raf / 7:96).

Lalu bagaimana diskusi kita tentang Kebaikan dan Kejahatan? Penulis akan berikan dulu ilustrasi. Orang-orang yang tinggal di Jakarta sudah terbiasa dengan panas siang hari yang bisa mencapai 30 ºC. Ketika mereka ke Tokyo yang panasnya 19 ºC mereka akan berkata: ”Tokyo dingin”. Dan ketika orang-orang Tokyo ke Siberia di Rusia Utara yang panasnya -4 ºC, mereka pun berkata: ”Siberia dingin”.
Pertanyaannya, apakah di Tokyo dan di Siberia tak ada panas? Yang ada cuma dingin? Lalu apa yang terukur di Tokyo dengan 19 ºc dan di Siberia -4 ºC? Bukankah itu semua adalah ukuran-ukuran terhadap panas atau temperatur? Berarti di Jakarta ada panas, di Tokyo ada panas, di Siberia juga ada panas. Tapi mengapa orang Jakarta bilang “Tokyo dingin”. Jadi apa bedanya panas dan dingin?

Dingin adalah kesadaran orang atas keadaan berkurangnya panas. Dingin adalah berkurangnya panas, sedikitnya panas atau tiadanya panas. Maka yang disebut kejahatan adalah berkurangnya kebaikan, sedikitnya kebaikan atau tiadanya kebaikan. Kejahatan itu sendiri bukanlah suatu eksistensi tersendiri, bukan keberadaan yang terpisah dari kebaikan. Kejahatan adalah kebaikan yang sangat sedikit atau kebaikan yang habis. Allah tidak pernah mencipta kejahatan. Allah bukan sumber kejahatan. Kejahatan itu ”tidak ada”, yang ada hanyalah ”kebaikan yang menyedikit atau kebaikan yang habis”. Maka dimana pun kita jumpai ’kejahatan’ segera isikan ’kebaikan’ padanya.

Bencana alam bukan kejahatan alam atau kejahatan Allah. Bencana alam di suatu tempat menunjukkan telah ’berkurangnya kebaikan’ di tempat itu. Ayo kita isikan ’kebaikan’ sebanyak mungkin ke tempat itu. Dan jangan lupa untuk terus menumbuhkan ’kebiakan’ di sekitar kita agar tak terjadi bencana alam di dekat kita

10 KESALAHAN KETIKA JATUH CINTA

Kesalahan Tatkala Jatuh Cinta

Jatuh cinta memang berpotensi membuat kita lupa
segala-galanya. Karena jatuh cinta juga kita bisa melakukan hal-hal di
luar kebiasaan kita. Namun perlu diwaspadai agar tidak melakukan 10
kesalahan yang akan diuraikan berikut ini..

1. Menciptakan hubungan asmara tanpa membangun persahabatan dengannya.
Kala sedang jatuh cinta, kita tentu akan merasakan perasaan sayang yang
sangat mendalam. Tapi yang perlu diingat, jangan lupa luangkan waktu
sedikit banyak untuk mengetahui atau memperhatikan apa yang sesungguhnya
ia inginkan atau ia perlukan. Sisihkan waktu untuk mempelajari
kepribadiannya dan bukan hanya fisik semata. Tokh akhirnya kepribadian
akan lebih menarik dari segalanya.

2. Tidak jujur kepada diri sendiri.
Seringkali orang yang sedang jatuh cinta memberikan batas toleransi yang
berlebihan kepada pasangan. Mereka berpura-pura seolah-olah sikap pasangan
bukan merupakan gangguan yang besar pada diri mereka atau mereka berharap
agar masalah itu selesai seiring dengan berlalunya waktu. Segala
kesalahan-kesalahan yang diciptakan pasangan juga bukan sebuah persoalan
besar yang padahal ini sewaktu-waktu akan menjadi bom waktu yang akan
membuat hubungan tersebut tidak lagi berjalan normal.

3. Tidak "memperhatikan" diri sendiri selama menjalin hubungan asmara.
Banyak orang yang lupa "memperhatikan" dirinya sendiri selama menjalin
hubungan asmara. Kebanyakan orang yang sedang dimabuk cinta ingin selalu
berduaan dengan kekasihnya. Sebentar-bentar rasa kangen mendera. Meski
sudah menelepon dan juga bertemu beberapa waktu kemudian seakan lupa dan
ingin sekali bertemu.

Akibatnya orang-orang di sekitar mereka merasa diabaikan sehingga lambat
laun tanpa mereka sadari teman-teman pun menjauh. Ini mempunyai akibat
yang buruk di masa mendatang. Kita akan dicap kuper dan bila kita sedang
jenuh bersama sang kekasih, tidak ada seorang teman pun yang bersama
dengan kita. Bila hubungan tersebut tidak berjalan dengan baik, kita
seolah melihat diri kita tengah berjalan pelan sementara orang lain sudah
berlari dan jauh berada di depan kita.

4. Menggantungkan kebahagiaan diri kita ke pasangan.
Jika selama ini kita berpikir bahwa kebahagiaan kita bergantung pada
pasangan, maka kita salah. Kita boleh jatuh cinta pada siapa saja namun
tidak berarti bahwa orang tersebut dapat dan bertanggung jawab membuat
kita bahagia. Kebahagiaan diri kita bergantung pada kita sendiri dan
jangan sesekali kita memusatkan seluruh hidup dan perhatian hanya pada
satu orang saja karena jika demikian, berarti kita telah menutup wawasan
dan kesempatan untuk menjadi lebih baik bagi diri kita sendiri.

5. Cinta membutuhkan waktu.
Seringkali seseorang lupa akan point yang penting ini. Cinta selalu
membutuhkan waktu, baik untuk mengenal maupun untuk bertumbuh. Terlalu
cepat memulai suatu hubungan berakibat kurang baik karena mungkin kita
belum mengenal dengan baik karakter pasangan, sebaliknya jika kita terlalu
terburu-buru mengambil keputusan untuk meninggalkan pasangan hanya karena
permasalahan sepele juga kurang bijaksana. Karena itu sebaiknya beri waktu
yang cukup bagi diri sendiri untuk mengenal pasangan.

6. Terlalu fokus pada sex.
Kita harus menyadari bahwa tidak ada seorang pun yang senang menjadi objek
sex. Jangan jadikan sex sebagai prioritas suatu hubungan, sebaliknya
jadikan sex hanya sebagai pemanis dalam hubungan berdua (dengan catatan
sex hanya boleh di lakukan bagi mereka yang sudah terikat oleh
pernikahan). Terlebih pasangan mana yang ingin calonnya sudah rusak. So,
fokuskan perhatian kita dalam membangun jalinan asmara yang solid
bersamanya. Buatlah rencana yang jelas untuk masa mendatang.

7. Berkencan tanpa tujuan yang jelas.
Kencan memang merupakan aktivitas yang seru dan menyenangkan, namun jika
kita tidak mempunyai tujuan yang jelas dan tidak tahu apa yang kita cari
atau kita inginkan maka cepat atau lambat hal ini akan membuat diri kita
menjadi lelah baik secara fisik maupun mental. Jadi lebih baik tentukan
dahulu apa yang kita cari dari suatu hubungan asmara dan apa yang kita
inginkan dari calon pasangan.

8. Tinggalkan prinsip bahwa sex dapat menyelesaikan semua masalah.
Walaupun kita bersedia menyerahkan diri kita seutuhnya kepada pasangan,
tidak menjamin bahwa pasangan akan setia atau tidak akan meninggalkan
kita. Segera ubah pola pikir kita. Jangan biarkan diri kita dibodohi
dengan iming-iming jika kita bersedia melakukan hubungan sex maka pasangan
akan semakin mencintai kita. Itu justru membuktikan bahwa pasangan tidak
mencintai kita dan hanya menginginkan kesenangan semata.

9. Memprioritaskan kecantikan fisik.
Ini juga merupakan salah satu hal yang kerap terjadi. Umumnya kecantikan
fisik menduduki skala prioritas utama dari pada kecantikan batin. Padahal
kecantikan batin jauh lebih bermanfaat dan tahan lama.

10. Kembali melakukan kesalahan yang sama.
Pernahkah kita mengintrospeksi diri mengenai kegagalan asmara kita di masa
lalu? Sebelum memulai hubungan yang baru, ada baiknya kita mengintrospeksi
diri dan melihat kembali dimana kesalahan kita. Dengan mengetahui letak
kesalahan, kita dapat belajar untuk tidak lagi mengulangi kesalahan yang
sama.

TAHAJUD MENYEMBUHKAN PENYAKIT

lhamdulillah, saat ini rahasia kedahsyatan shalat tahajjud sudah mulai tersingkap. Ternyata, shalat tahajjud memiliki manfaat yang luar biasa terhadap kesehatan. Prof. Dr. H. Moh. Sholeh, MPd, dengan ijin Allah, telah membuktikan hal tersebut secara ilmiah melalui penelitian terhadap sampel darah orang yang istiqomah melakukan tahajjud. Bahkan, beliau berhasil mempertahankan hasil penelitian tersebut dalam disertasi yang berjudul “Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik, Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”. Disertasi ini telah diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul “Terapi Salat Tahajud”.
Kedahsyatan shalat tahajjud ini telah diisyaratkan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an: “Dan pada sebagian malam hari, shalat tahajjudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Israa’:79). Bahkan Nabi SAW telah menegaskan pentingnya kedudukan shalat tahajjud ini, seperti dalam sabdanya berikut: “Shalat tahajjud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan dan menghindarkan dari penyakit. - (HR Tirmidzi).”
Ternyata, shalat tahajjud yang dilakukan dengan khusyuk, ikhlas, kontinyu dan penuh pengharapan akan ridho Allah SWT pada waktu tengah malam dapat mendatangkan rasa ketenangan dan ketentraman yang luar biasa. Suasana yang tenang dan sunyi pada malam hari tentu dapat menunjang konsentrasi, sehingga kekhusyukan dalam shalat lebih mudah didapat. Dalam kondisi seperti ini, bacaan shalat dan do’a yang dipanjatkan dapat lebih mudah diresapi maknanya. Sehingga, shalat tahajjud dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif akan datangnya pertolongan Allah SWT. Reaksi emosi positif ini dapat menghindarkan reaksi stress.
Gangguan kesehatan yang sering terjadi pada masyarakat belakangan ini (gangguan jantung, kanker, diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi, asam urat tinggi, dll) lebih banyak disebabkan oleh faktor gagalnya sistem tubuh dalam mengendalikan stress yang disebabkan oleh permasalahan fisik ataupun psikis. Ditambah dengan pola makan yang tidak terkontrol, hormon-hormon dalam tubuh bekerja tidak secara seimbang. Kerja hormon yang tidak seimbang ini dapat menurunkan sistem kekebalan (imunologi) tubuh sehingga mudah terjadi gangguan keseimbangan tubuh (penyakit).
Saat ini, Prof. Dr. H. Moh. Sholeh, MPd lebih banyak berkeliling ke berbagai daerah untuk memperkenalkan hasil penelitiannya melalui kegiatan Seminar dan Pelatihan Terapi Shalat Tahajjud. Alhamdulillah, banyak orang yang terbantu mengatasi gangguan kesehatannya setelah mengikuti seminar dan pelatihan ini. Bagi yang berminat mengadakan seminar dan pelatihan in-house untuk perusahaan/instansi dan majelis taklim

SHOLAT MENYEMBUHKAN PENYAKIT

Berawal dari Firman Allah SWT


قدافلح من تزكي وذكر1سم ربه فصللى


Sesunggunya beruntunglah orang yang menbersihkan/menyehatkan jiwanya. Dan dia berzikir kepada TuhanNya, lalu dia menegakan sholat.

(QS.: Al-A`laa: 14-15)

“Menjaga kebersihan adalah bagian dari iman”. Dalam Hadits lain berbunyi: “Allah lebih mencintai mu`min yang kuat dari pada mu`min yang lemah. Serta dalam kaidah ushuliyyah dan lain sebagainya. Bila tubuh manusia tidak diberi hak sesuai ajaran agama tersebut maka akan mengalami ketidakseimbangan dalam hidup dan akan mudah terserang penyakit. ulama berpendapat bahwa: kesehatan badan didahulukan di atas sempurnanya ibadah. Itulah beberapa ungkapan agama dalam menjaga kesehatan dari timbulnya penyakit. Kesehatan dalam Islam merupakan masalah penting. Banyak ayat Al-Qur`an dan Hadist yang menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan, diantaranya berwudlu, mandi, sholat, puasa, haji, makanan halal lagi baik (bergizi), keseimbangan makanan (minuman dan udara dalam makan), kemudian diaturnya tidur untuk istirahat, siang untuk mencari penghidupan, malam untuk istirahat

Timbulnya penyakit berawal dari pola hidup yang tidak sehat dan tidak seimbang, sehingga tubuh mudah terkena penyakit. Ditambah lagi dengan gaya hidup moderen menambah kuantitas dan kualitas penyakit, diantaranya penyakit gula, darah tinggi, jantung, dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit masyarakat di zaman ini memiliki masalah psikologis, seperti cemas, stres, panyakit psikosomatis, bahkan penyakit yang paling parah kata Nabi Muhammad SAW. adalah penyakit wahan (terlalu cinta pada dunia dan takut mati). Al-Qorni (2005) menyatakan generasi saat ini adalah generasi yang sedang menderita sakit kejiwaan.

Menurut Ancok (1994) bahwa ada jenis penyakit yang belum diketahui dasar fisiologisnya. Penyakit ini menimbulkan dampak psikologis. Ada beberapa jenis penyakit ini, diantaranya causalgia, neuralgia, dan phantom limb pain. Causalgia adalah rasa sakit seperti terbakar yang seringkali disebabkan oleh luka kena pisau atau tembakan. Anehnya rasa sakit tersebut baru muncul setelah luka itu sembuh. Neuralgia adalah adalah rasa sakit yang datangnya tiba-tiba sepanjang alur saraf. Sakit ini muncul setelah luka pada saraf feriferal sembuh. Sedangkan phantom limb pain adalah rasa sakit dikarenakan amputasi. Rasa sakit ini tetap muncul walaupun bekas amputasinya sudah sembuh.

Rasa sakit merupakan topik yang sangat kuno yang tidak henti dibahas. Rasa sakit sudah dicatat sejak abad ke-3 SM. sewaktu Theophrastus menggunakan meconion (opium) bagi pasien-pasiennya yang mengeluh rasa sakit (Prawirohusodo, 1994). Hingga sekarang penanganan rasa sakit dilakukan dengan berbagai pendekatan, seperti pendekatan medis dan farmakologik, pendekatan alternatif berupa intervensi psikologik dan psikiatrik, pendekatan psikoterapi dan fisioterapi dan lain sebagainya.

A. Proses Kognitif Rasa Sakit

Perasaan sakit sulit dinyatakan secara obyektif. Intensitas rasa sakit tergantung pada interpretasi masing-masing orang yang mengalaminya. Menurut Prof. Dr. Jamaluddin Ancok (1995) perasaan sakit dapat disebabkan oleh luka luar atau luka dalam atau kondisi lainnya. Perasaan sakit memiliki rasa nyeri pada badan. Perasaan sakit sangat berhubungan hubungan rasa nyeri. Intenatonal Association for the Study of Pain (dalam Prawirohusodo, 1994) memberikan definisi nyeri, bahwa nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, yang dihubungkan dengan kerusakan jaringan tubuh. Menurut beberapa ahli filsafat bahwa rasa nyeri yang dialami ketika sakit adalah proses emosi (Prawirohusodo, 1994). Dalam definisi tersebut terdapat makna psikologis dalam perasaan sakit. Secara psikologis rasa sakit merupakan persepsi emosional dari kerusakan jaringan pada tubuh.

Pemberian makna di otak terhadap rangsang yang datang merupakan kegiatan yang berjalan secara alamiah dan merupakan proses otomatis, sehingga setiap orang hampir tidak menyadarinya. Interpretasi ini sangat berhubungan dengan aktivitas perhatian (attention) yang dilakukan orang pada rangsang. Bila perhatian tertuju pada rangsang itu dengan kuat, maka akan menimbulkan persepsi kuat pula. Sebagaimana pula hal tersebut terjadi pada persepsi perasaan sakit.

Rasa sakit pada umumnya dapat dikurangi dengan mengunakan bahan-bahan yang terdapat di alam dan bahan kimia. Akhir-akhir ini dikembangkan pendekatan psikologis untuk menyembuhkan rasa sakit. Beberapa pendekatan telah diusahakan berupa pendekatan kognitif, relaksasi, meditasi dan lain sebagainya. Secara rinci Ancok (1995) memberikan pengertian beberapa pendekatan dalam menangani rasa sakit berupa;

1. Pendekatan Bio-feedbeck. Teknik ini dipakai untuk mengontrol kerja sistim saraf para simpatikus seperti detak jantung dan tekanan darah. Detak jantung atau tekanan darah tersebut dirubah dalam sinyal suara (tone) melalui sebuah alat elektronik, yang kemudian diperdengarkan pada sipasien. Sinyal suara tersebut dapat diatur oleh sipasien dengan ‘kehendaknya’ melalui konsentrasi pikiran, pengaturan pernafasan, dan pemblokiran semua suara yang masuk. Dengan latihan-latihan sipasien dapat menurunkan tekanan darahnya, atau detak jantungnya. Alat ini berfungsi ganda dalam menghilangkan rasa sakit yakni melalui penurunan kecemasan dan pengalihan perhatian dari rasa sakit.

2. Relaksasi. Relaksasi adalah upaya untuk menurunkan ketegangan emosi yang dilakukan dengan berbagai cara. Berbagai teknik seperti meditasi, yoga, dan latihan kejang-kendor otot dapat mengurangi rasa sakit, karena teknik tersebut dapat menurunkan kecemasan yang ditimbulkan oleh rasa sakit.

3. Hipnosis. Kondisi ‘trance’ dalam hipnosis dapat menyebabkan orang melupakan rasa sakit. Khusunya rasa sakit yang akut seperti sakit melahirkan, cabut gigi, atau luka kena pisau.

4. Pengalihan perhatian. Memperdengarkan musik, atau menonton acara (TV) yang menarik di ruang praktek dokter gigi akan mengurangi perhatian pada rasa sakit di saat gigi sedang dicabut oleh dokter.

5. Guided Imagery. Si pasien yang sedang merasakan sakit dimintä untuk membayangkan hal-hal yang indah, seperti suasana damai secara terus menerus.

6. Placebo.Obat-obatan yang sebenarnya tidak berkhasiat untuk mengobati sakit, bila diyakini oleh pasien sebagi obat penghilang rasa sakit akan mampu menurunkan rasa sakit. Efek placebo inilah yang menurunkan rasa sakit.

Beberapa pendekatan psikologis yang telah dikemukakan tersebut memiliki kelemahan dalam hal materi/muatan yang disampaikan dalam proses terapi. Hasil yang diperoleh dari proses terapi tersebut hanya menurunkan ketegangan emosi secara fisik dan sementara. Aspek spiritual dalam materi terapi tidak digunakan, sehingga hasilnya tidak berjalan secara maksimal. Banyak pasien yang telah diterapi, namun beberapa saat setelah itu sakitnya terasa kembali.

Ilmu psikologi yang diharapkan ikut andil dalam pemecahan atau penyelesaian masalah ini nampak “kurang“ dapat berperan. Hal ini dapat dipahami karena psikologi telah kehilangan “ruhnya”, yaitu psikologi telah jauh dari nilai-nilai agama. Hal ini seperti telah dikemukan oleh Erich Fromm yang dikutip oleh Najati (dalam Haryanto, 1999) bahwa psikologi telah kehilangan makna, karena telah meninggalkan hal esensi yaitu “dimensi ruh”. Bahkan menurut Rahmat (dalam Kartono dan Andari, 1989) ada beberapa psikolog yang kurang simpatik pada agama. William James menganggap tokoh agama sebagai makhluk yang mempunyai sensibilitas emosional yang luar biasa. Para Nabi dan orang-orang suci menurut pemikiran James memiliki perasaaan yang berlebih-lebihan, melankolis, mengidap halusinasi dan delusi yang menyesatkan, mendengar atau melihat sesuatu yang khayali. Selanjutnya Sigmund Freud menganggap agama sebagai gejala neurosis obsesi yang universal. Sedang Anton P. Baisen berteori bahwa agar orang bisa menghayati agama lebih baik, dia harus melewati tahap schizophrenia lebih dahulu. Oleh karena itu saatnya Psikologi Islami menjadi acuan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Al-qur`an merupakan kitab suci, bukan buku ilmu pengetahuan. Tapi, Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia (hudan linnas) memuat konsep-konsep sistemik dan referensi ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam setiap dimensi kehidupan. Dalam memahami konsep tersebut dibutuhkan ijtihad pikiran yang didasari kekuatan imani, bukan keraguan. Dalam ayat berikut secara berturut-turut dalam surah Fushilat: 52, 53,dan 54 memuat kebenaran konsep Al-Qu`ran tentang dimensi kepribadian manusia dan konsep psikologi islami yang didasari keyakinan.

Bagaimana pendapatmu jika (Psikologi Islami/Al-Qur`an) itu datang dari Allah SWT, kemudian kamu mengingkarinya? Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh (Psikologi Barat)? (QS. Fushilat: 52)

Akan Kami perlihatkan kepada kamu sekalian ayat-ayat Kami (psikologi Islami) di dalam alam semesta dan di dalam dirimu sendiri sehingga kamu akan menjadi yakin bahwa Kami (Al-Qur`an) benar adanya (QS. Fushilat ; 53)

Ingatlah bahwa sesunguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu. (QS. Fushilat ; 54)

B. Sholat Pondasi Utama Terapi

Sholat merupakan ibadah ritual yang telah diperintahkan Allah SWT. sejak dahulu kepada para nabi beserta seluruh pengikutnya. Perintah sholat telah ada pada zaman nabi Ibrahim, Ishaq, Ya`kub, Ismail, Isa beserta umatnya dan termasuk umat Nabi Muhammad SAW. Lihat QS.: 21: 73, 19:55, 2:83, 5:12, 19:30, 19:31 dan 98:5 Hadhiri (1995). Sholat merupakan kewajiban dan sekaligus kebutuhan esensial untuk mewujudkan manusia seutuhnya. Sejak kecil anak dianjurkan untuk sholat, bahkan menurut hadist, jika usia anak sudah mencapai sepuluh tahun tidak mendirikan sholat maka anak tersebut dapat diberi ganjaran (hukuman yang bersifat mendidik). Hal ini juga diperkuat dalam QS. Luqman: 17.

Sholat merupakan ibadah mahdha yang telah ditentukan tata caranya. Perintah sholat diperoleh secara langsung dari Allah Swt., yaitu pada saat Nabi Muhammad Saw. menjalankan Isra’ Mi’raj. Sebagaimana dikutip dalam QS. Al-Isra`:1. Ada 5 (lima) waktu diwajibkannya sholat, yaitu sholat subuh, dhuhur, ashar, maghrib dan isya`. Kemudian seorang muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunat, diantaranya; sholat dua hari raya (idul fitri – idul adha), sholat gerhana bulan dan gerhana matahari, sholat istisqo` (minta hujan), sholat sunat rawatib ( dua rakaat sebelum subuh, dua rakaat sebelum dan sesudah dhuhur, dua rakaat sebelum ashar, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya`), sholat tahiyyatul masjid (menghormati masjid), sholat akan bepergian – keluar rumah, sholat dluha, sholat setelah berwudlu, sholat istiharoh (meminta petunjuk yang baik), sholat muthlaq (tidak ditentukan waktu dan rakaatnya), dan sholat tahajjud. Sebelum melaksanakan sholat ada beberapa syarat dan rukun yang harus dipenuhi. Adapun syarat sah sholat (sebelum sholat dilakukan) adalah: suci dari hadast besar dan kecil, suci: badan, pakaian,dan tempat dari najis, menutup aurat, telah masuk waktu sholat dan menghadap kiblat. Yang termasuk rukun sholat (dalam melakukan sholat) adalah: niat, berdiri bagi yang mampu, takbiratul ikhram, membaca surah Al-Fatihah, rukuk dengan tuma`ninah, sujud dua kali dengan tuma`ninah, duduk di antara dua sujud, duduk akhir, membaca tasyahud akhir, membaca sholawat nabi dan mengucapkan salam (Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 1996 dan Sulaiman Rasjid, 1998).

Sholat menurut bahasa Arab berarti berdoa. Sholat juga mengandung arti dzikir/ ingat pada Allah SWT. Sholat merupakana aktivitas dzikrullah. Perintah dzikir dalam agama Islam dilakukan kapan saja, baik berdiri, duduk maupun waktu berbaring. Sholat adalah beberapa ucapan atau rangkaian ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-syarat yang telah ditentukan oleh agama. Ash Shiddieqy (1983) bahwa perkataan sholat dalam bahasa Arab berarti doa memohon kebajikan dan pujian; sedangkan secara hakekat mengandung pengertian “berhadap hati (jiwa) kepada Allah dan mendatangkan takut kepadaNya, serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa keagungan, kebesaranNya dan kesempurnaan kekuasaanNya”.

Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab (1992) bahwa sholat merupakan kebutuhan akal-pikiran dan jiwa manusia, dan merupakan kebutuhan untuk mewujudkan masyarakat yang diharapkan oleh manusia seutuhnya (insan kamil / kaffah). Menurut Al-Qur`an ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari dholat, yaitu sholat merupakan sarana menusia untuk menghubungkan diri dengan Allah (hablum minallah) lihat QS. 20:14. Sholat dan sabar sebagai penolong, lihat QS. 2:153. Sholat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar, lihat QS. 29:45 dan 70:23. Sholat mempunyai hikmah kedisiplinan diri terhadap waktu, QS.11;114. Sholat dapat memupuk rasa persamaan, persatuan, dan persaudaraan, QS. 4: 102. Sholat sebagai sarana yang tetap menjaga kebersihan diri, QS. 5; 6. (Hadhiri, 1995). Sholat adalah satu-satunya cara untuk membersihkan jiwa dan raga manusia (QS.Al-Muddatsir: 4). Dalam hadist shoheh, kitab Abu Daud disebutkan bahwa “Sholat dapat menghilangkan penyakit dari tubuh” (Al-Qorni, 2005).

Banyak ahli yang telah mengkaji mengenai aspek terapeutik sholat dan makna secara psikologis dari sholat, misalnya Adi (1985), Daradjat (1979), Ancok (1989), Haryanto (1993; 1994), Shihab (1992), Saboe (1986), Najati (1985) dan masih banyak lagi. Ancok (1989) dan Adi (1985) ada beberapa aspek terapeutik yang terdapat pada ibadah sholat, antara lain aspek olah raga, aspek meditasi, aspek auto-sugesti, aspek kebersamaan, dan aspek atau unsur katarsis.

Kajian-kajian mengenai ibadah sholat yang dilakukan selama ini masih memiliki kelemahan pada aspek penerapannya secara kualitas, yang masih melihat sisi psikologisnya saja atau sebaliknya hanya melihat sisi agamanya saja. Tulisan ini mencoba mengkaji dua sisi tersebut, yaitu dari sisi ilmiah-psikologi dan dari sisi agama yang berdasarkan Al Qur`an dan Hadits Nabi dalam menangani rasa sakit .

C. Wudlu sebagai terapi

Seseorang yang akan menjalankan sholat harus bersih dari hadast besar maupun kecil, sehingga ia harus berwudlu apabila berhadas kecil, dan mandi kalau berhadast besar (junub), lihat QS. 5:6. Saboe (1986) dalam bukunya yang berjudul “hikmah kesehatan dalam sholat” menyatakan sholat dan wudlu adalah suatu sikap tubuh yang paling sempurna dan paling ideal untuk mencapai kesempurnaan kesehatan badaniah maupun bathiniah.

Menurut Adi dan Effendy (dalam Haryanto 1999) wudlu ternyata memiliki efek refresing, penyegaran, membersihkan badan dan jiwa, serta pemulihan tenaga. Wudlu juga memiliki dampak fisiologis, hal ini terbukti bahwa dibasuhnya tubuh dengan air sebanyak lima kali sehari akan membantu dalam mengistirahatkan organ-organ tubuh dan meredakan ketegangan fisik dan psikis. Wudlu itu ada dua macam, yaitu wudlu lahir dan wudlu batin Oleh karena itu dapat dipahami apabila seseorang yang sedang marah oleh Rasulullah Saw. disarankan untuk mengambil air wudlu, yaitu sesuai dengan sabdanya: “Apabila engkau sedang marah, maka berwudlulah”.

Terapi dengan menggunakan efek air ini sebenarnya telah lama dikenal dalam dunia kedokteran, demikian pula pada masyarakat-masyarakat tertentu air juga merupakan aspek yang penting dalam upacara-upacara. Terapi air ini juga dilakukan di Inabah Pondok Pesantren Suryalaya yang dikenal dengan pembinaan terhadap korban penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya dengan mandi besar. Hal mi didukung oleh ftrman Allah dalam Al Quran:

“... dan Allah menurunkan kepadamu (air) hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu, dan menghilangkan dari kamu gangguan syetan (penyakit) dan untuk menguatkan hatimu.. (QS. 8:11)”.

Di dunia kedokteran dikenal adanya “Hukum Baruch dan Hidroterapi”, hukum Baruch adalah hukum atau teori yang diciptakan oleh Simon Baruch (1840-192 1), Ia seorang dokter dari Amerika. Menurut teori ini air memiliki daya penenang jika suhu air sama dengan suhu kulit, sedangkan apabila suhu air lebih tinggi atau lebih rendah akan memberikan efek stimulan atau merangsang Hidroterapi merupakan pengobatan ilmiah yang memanfaatkan air dengan manfaat menghilangkan rasa lelah dan menghilangkan ketegangan, mendinginkan dan merangsang tubuh untuk mengkerutkan pembuluh kapiler, merangsang sistem kardiovaskuler, melemaskan semua otot tubuh, dan akan melemaskan jaringan dan berefek pada kapiler-kapiler di kulit, hal ini karena banyak darah dari jaringan yang akan ditanik ke kulit. Di samping itu juga dapat mengurangi rasa nyeri (Effendy dalam Haryanto 1999).

D. Kuncinya pada Kualitas Sholat

واذا مرضث فهو يشفين

Dan apabila aku sakit, maka dialah (Allah) yang menyembuhkanku

(As-Syuaraa`: 80)

Kita ingat, ketika sahabat Ali bin Abi Thalib RA mengalami rasa sakit yang sungguh luar biasa, yang kemudian dengan menjalankan sholat sakitnya tersebut tidak terasa. Suatu saat dalam peperangan beliau terkena sebuah anak panah yang bersarang dipunggungnya. Sahabat lain mencoba untuk mencabutnya, dengan rasa sakit yang tak terhingga beliau berteriak. Atas usul sahabat lainnya, maka beliau melakukan sholat. Di tengah-tengah sholat tersebut anak panah dicabut secara perlahan hingga keluar dari tubuhnya. Hingga akhir sholat dan salam telah diucapkan, beliau bertanya pada sahabat, “apakah anak panah itu sudah keluar dari tubuhku?”. Sebuah kisah, tetang seorang pasien yang terkena panyakit jantung, dokter menyarankannya agar melaksanakan sholat wajib dengan taratur, dan akhirnya pasien tersebut dapat sembuh. Kisah tersebut bukanlah isapan jempol belaka. Setiap orang dapat pula merasakan manfaat dari sholat yang dilakukannya. Sholat tidak hanya dapat menyembuhkan penyakit psikis/rohani, tapi juga sholat dapat mengatasi rasa sakit dan menyembuhkan penyakit fisik.

Beberapa ahli kesehatan menerangkan manfaat sholat dari aspek kesehatan jasmani dan Rohani. Menurut Dr. RH. Su`dan MD. SKM. (1997) gerakan sholat penting untuk kesehatan (senam kamar). Setiap gerakan dalam sholat adalah sesuai dengan tuntunan ilmu kesehatan. Misalnya sikap qiyam, rukuk, I`tidal, sujud, dudukjilsah, qa`dan, iftirasy dan tawarruk. Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan sikap tersebut. Seperti rematik, lumbago, spondylosis, spondiloarthorosis, arthtritis, ischias, dan bawasir. Juga bermanfaat bagi wanita hamil. Pria dapat terhindar dari impotensia, hypertrophia, dan kemandulan. Secara psikis, sholat mengandung manfaat yang luar biasa. Ketika sujud, kepala berada pada posisi terendah sehingga darah banyak mangalir ke otak. Nadi di otak dilatih menerima banyak darah, sehingga opoplexi atau pitam karena pecahnya nadi di otak dapat terhindar. Terutama juga karena ketenangan jiwa dan berat badan sewaktu sholat dapat memobilisir lemak dan mencegah sclerosis.

Sholat mempunyai efek seperti obat yaitu efek depresan (efek ketenangan) seperti yang dialami oleh Ali RA dan beberapa orang yang telah merasakan manfaat sholat di atas. Konsentrasi pada masalah (stimulus/rangsang) lain dapat menghambat situmulus rasa sakit sampai ke otak, sehingga rasa sakit kurang dirasakan. Menurut Ancok (1995):

Bila perhatian seseorang ditujukan pada rasa sakit, maka ia akan semakin merasakan rasa sakit. Sebaliknya bila ada suatu kegiatan yang menarik perhatian seseorang dari rasa sakit, maka intensitas rasa sakit kurang dirasakan. Rasa sakit tergantung konteks saat dialami. Seorang pemain bola yang kakinya terluka, sering sekali tidak merasakan sakit di saat asyik bermain bola.

Ancok (1989) menjelaskan fenomena ini dengan gate system theory. Menurut teori ini, rangsang sakit yang masuk ke dalam otak dapat dihambat oleh rangsang lain, dalam kasus ini adalah sholat. Lebih lanjut dijelaskan bahwa konsentrasi yang penuh dalam sholat, yaitu hanya mengingat Allah Swt. akan nenutup rangsang lain yang akan terbawa ke otak.

Alvan Goldstein telah menemukan semacam zat morfin alamiah yang ada dalam otak manusia yang disebut endogonius morphin atau yang sering disingkat dengan edorphin/endortin (Hilman, dalam Haryanto 1999). Dijelaskan oleh Subandi (dalam Haryanto 1999) bahwa kelenjar endortina dan enkafalina yang dihasilkan oleh kelenjar pituitrin di otak ternyata mempunya efek yang mirip dengan opiat (candu), sehingga disebut “opiat endogen”. Menurut Kastama dkk, (dalam Haryanto 1999) bahwa zat yang mirip dengan morfin yang dihasilkan oleh tubuh manusia dengan rumus kimia C17H19N03 disebut endofina dan encephalina yaitu yang dihasilkan oleh kelenjar hipofese di otak. Berdasarkan keterangan beberapa ahli ini dapat disimpulan bahwa dalam diri manusia telah mempunyai zat semacam morfin yang memiliki fungsi kenikmatan (pleasure principle). Ditambahkan oleh Haryanto (1990; 1994) apabila seseorang memasukkan atau kemasukan zat morfin ke dalam tubuh, misalnya mereka yang menyalahgunakan narkotika; maka akan terjadi penghentian produksi endorfin. Apabila dilakukan penghentian martin dan luar secara mendadak, ternyata tubuh tidak dapat dengan segera memproduksi endorfin tersebut. Untuk memproduksi endorfin tersebut dapat dibantu dengan kegiatan-kegiatan semacam meditasi dan zikir yang melibatkan aktifitas konsentrasi. Jadi sholat dapat membantu merangsang atau mempercepat tubuh untuk memproduksi endorfin. Hal ini juga sudah dibuktikan di Inabah Pondok Pesantren Suryalaya yang membina anak korban penyalahgunaan narkotika dengan pendekatan sholat. Setelah anak-anak dibina mereka tidak lagi ketergantungan pada morfin.

Banyak orang melakukan sholat, tapi tidak mengingat Allah. Padahal perintah dilakukanya sholat untuk mengingat Allah. Sebagaimana dalam Al-Qur`an yang berbunyi: “Aqimissholah lizikri”. Menurut sebagian besar orang sholat merupakan rutinitas semata, yang jika telah dilakukan maka gugurlah kewajiban. Sehingga sholat yang dilakukan tersebut tidak memiliki bekas (atsar) dan manfaat pada dirinya.

Aspek kualitas dalam sholat yang menjadi kunci utama dalam penyembuhan penyakit. Aspek kualitas ini tergambar dari keimanan dan kekhusukan seseorang dalam melakukan sholat. Berdirinya manusia dihadapan Allah dengan khusu` dan tunduk, mengarahkan seluruh jiwa dan raganya kepada Allah, berpaling dari semua problem dan kesibukan dunia dan tidak mengingat sesuatu melainkan Allah dengan ayat –ayat Al-Qur`an yang dibacanya akan membekalinya dengan suatu tenaga rohani yang menimbulkan perasaan tenang jiwa yang damai, qalbu yang tentram dan pikiran yang bebas dari beban. Sikap khusu` merupakan aktifitas kognitif melibatkan daya konsentrasi yang kuat kepada Allah.Menurut Dr. M. `Utsman Najati (2000) sholat yang berkualitas merupakan kegiatan terapeutik yang sangat penting dalam meredakan ketegangan syaraf dan menurunkan kegelisahan yang diderita oleh seseorang. Keadaaan tenang dan jiwa yang damai yang ditimbulkan oleh sholat bisa tetap berlangsung untuk beberapa lama setelah sholat dilakukan.

Iman sebagai landasan utama kualitas sholat. Iman landasan perbutan dan dengan iman sikap khusu` dalam sholat dapat dicapai. Keimanan adalah obat yang paling mujarab. Keimanan adalah hidup itu sendiri (lihat Q.S: Al-Ahkaf 13-14). Menurut Al-Qorni (2005) sholat merupakan obat mujarab untuk mengobati penyakit, karena sholat dapat memasukkan iman kedalam jiwa. Cara sholat seperti itu akan menghasilkan suatu kualitas sholat yang dapat menghilangkan rasa sakit dan dapat pula menyembuhkan penyakit.

Diakhir tulisan ini, sebagai langkah praktis, ada beberapa hal yang diusahan agar kualitas sholat dapat diraih, diantaranya:

1. Adannya motivasi intrinsik, niat yang didasari iman karena Allah SWT., Jangan lalai dari sholat dan jangan melakukan karena ria (ekstrinsik), lihat QS.: 107:4-6.

2. Pusatkan perhatian kepada Allah dan mencurahkan perhatian pada waktu sholat. Lihat QS.:7:29. Khusu` dalam keadaan bagaimanapun juga, lihat QS.: 2: 238-239, QS. 4;101-103, QS.23: 1-2. Sholat sangat berat, kecuali bagi orang yang khusu: 2;45-46. Sholat dilakukan dengan ketenangan (tuma`ninah), gerakan dalam sholat dilakukan dengan baik, tenang dan tidak terburu-buru (mutmainnah).

3. Melakukan pula sholat sunnah lainnya, sperti tahajjud. Sholat tahajjud sebagai tambahan ibadah, lihat QS.:17:79. Bangun dipenghujung malam (sholat tahajjud), mengingat Allah, berwudlu, dan kemudian mendirikan sholat dapat membuat seseorang menjadi aktif dan bergairah (Hadist).

4. Berdoa setelah sholat dengan penuh harap dan husnuzon (prasangka baik) pada Allah dapat mempercepat dan membantu penyembuhan. QS. Al-Mu`min: 60 dan Al-Baqarah:186.

Penutup

Hingga saat ini penanganan rasa sakit dilakukan dengan berbagai pendekatan, diantaranya: pendekatan medis, pendekatan farmakologik, pendekatan psikologik dan pendekatan alternatif lainnya. Pendekatan tersebut memiliki kelemahan secara spiritual, dan hasil terapi yang dicapai kurang maksimal. Sholat sebagi ibadah ritual dapat menjadi sebuah kebutuhan dan menjadi sarana komunikasi manusia dengan Tuhan yang memiliki nilai terpeutik sangat penting dalam mengatasi rasa sakit.

Kunci dari mengatasi rasa sakit itu terletak pada kualitas sholat yang tercermin dari keimanan yang terpadu dalam kekhusukan. Khusu` dalam sholat merupakan proses kognisi yang dapat menghambat rangsang sakit di otak, sehingga tercipta efek depresan (obat penenang). Dengan kondisi ini dapat menangani rasa sakit dan dapat pula menyembuhkan penyakit psikis maupun fisik. Tulisan ini bukan sekedar wacana alternatif terapi, namun perlu penghayatan dan pengamalan. Untuk pengembangan konsep ini, sangat dimungkinkan dilakukan penelitian bersifat eksperimen. Allah SWT tidak menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, AW. 1985. Hubungan antara Keteraturan Menjalankan Sholat dengan Kecemasan. Skripsi. Fak. Psikologi UGM. Yogyakarta.

Al-Qorni, Aidh bin Abdullah. 2005. Dont be sad, La tahzan, Cara hidup positif tanpa pernah sedih dan frustrasi. Jakarta: Maghfirah Pustaka.

Al-Qur'an dan Terjemahannya. 1971. Jakarta: Yayasan Penyelenggaar Terjemahan/Tafsir AI-Qur' an.

Ancok, Djamaluddin. 1989. Agama dan Psikoterapi. Atarbiyah. Edisi Perdana Nomor 1/Tahun I/April Tahun 1989.

-———.1994. Rasa Sakit Tinjauan Psikologis. LPM Pengelolaan Rasa Sakit. Bagian Psikologi Klinis Fak. Psikologi UGM.

Ancok, Djamaluddin dan Suroso. 1994. Psikologi Is/ami. Edisi III Tahun 1992. Yogyakarta : Keluarga Muslim Fak. Psikologi UGM.

Ash-Shiddieqy, TMH. Pedoman Sholat. Jakarta: Bulan Bintang.

Hadhiri, Chairuddin.1995. Klasifikasi kandungan AI-Qur^an. Jakarta: Gema insan Press.

Haryanto. 1990. Iman dan Kesehatan Mental. Makalah. Tidak diterbitkan.

-————.1994. Hubungan antara Lama Pembinaan dengan Ketergantungan Pada Narkoba. Tesis. PPS UGM. Yogyakarta.

-———.1999. Buku Ajar Studi Islam Kontekstual (SIK Pendidikan Agama Islam) Tinjauan Psikologis Ibadah Sholat. Fak. Psikologi UGM.

Kartono, Kartini dan Andari, Jenny. 1989. Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam. Bandung: Mandar Maju.

Najati, M. 'Utsman,. 2000. AI-Qur 'an dan Ilmu Jiwa. Bandung: Pustaka Pelajar.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 1969. Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah Yogyakarta.

Prawirohusodo. 1994. Rasa Nyeri: Suatu Tinjauan Medis. LPM Pengetolaan Raa Sakit. Bagian Psikologi Klinis Fak. Psikologi UGM.

Rasjid, Sulaiman. 1998. Fiqih Islam. Algesindo: Sinar Baru.

Saboe, A. 1986. Hikmah Kesehatan dalam Sholat. Bandung: PT. AI-Ma'arif.

Shihab, Quraisy. 1998. Wawasan AI-Qur`an. Tafsir Mudhu atas Pelbagi Persoalan Umat. Bandung: Mizan.

Su'dan, MD. 1997. AI-Qur`an dan Panduan Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa.